Saya pernah menulis "Berkendara itu, satu dari sekian cara untuk melihat keegoisan manusia. Kenapa begitu? Karena manusia tidak pernah mau bersabar". Salah satunya saya. Hari ini saya berangkat lebih pagi dari biasanya, dengan harapan bisa menikmati suasana pagi lebih lama dan lebih nyaman. Nyatanya jauh dari harapan. Saya lupa kalau hari ini sudah mulai sekolah, tentu saja jalanan akan jauh lebih ramai dari biasanya. Banyak kendaraan yang berlomba-lomba ingin memimpin garis depan agar sampai tujuan lebih cepat. Saya sendiri lebih lambat dari orang lain. Jika diibaratkan saya berjalan seperti kura-kura yang memangku rumahnya kemana-mana. Saya terlalu asik mendramatisir keadaan sekitar saya, pada ibu yang buang sampah, anak sekolah dengan putih-birunya berlarian di trotoar jalan, seorang ayah yang mengantar putrinya, bapak disudut jalan menikmati rokoknya, juga pak polisi yang sedang menertibkan lalu lintas. Matahari tepat menyoroti wajah saya, hangatnya membelai p...