Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2023

Ilalang

Kahlil Gibran dalam buku  Sang Nabi  pada puisi berjudul " Kerja"  halaman 41 menuliskan syairnya "Siapa mau menjadi ilalang, membisu dan diam, ketika seluruh alam raya menyanyi serentak?" Jika aku diperkenankan menjawab, maka aku akan menjawabnya dengan lantang. Aku! Aku ingin menjadi ilalang diam dan membisu. Kau bisa membayangkan ketika kau menjadi ilalang diam dan membisu.  Kau hanya akan diliputi ketenangan dengan buaian angin setiap pagi dan sore menyapa. Hidupmu akan jauh dari tuntutan hidup yang menarik paksa untuk berlari tak kala kau sedang berjalan.  Kau akan jauh dari ekspektasi-ekspektasi orang-orang yang sebenarnya bukan tanggung jawabmu. Kau akan tenang, menciptakan musikmu sendiri. Kau akan damai dengan kedamaian yang kau ciptakan sendiri. Kau dan aku ilalang. Ilalang yang memilih diam dan membisu ketika seluruh alam raya menyanyi serentak. Drie

Yang Kubilang Rindu itu, Kebohongan

Aku hanya pandai membuat judul memikat Tanpa isi yang penuh makna tersirat Dengan kerinduan kosong tanpa sekat Ternyata hanya kebohongan yang melekat Pada setiap kata yabg kuucapkan, Itu hanya sebuah kebohongan Yang kupoles dengan diksi penuh tipuan Takan kau temukan kekeliruan Dalam setiap katanya,  karena sudah kuselipkan janji-janji manis pada setiap baitnya  Kau akan terlena dibuai kata tanpa makna Kau akan tersungkur pada diksi yang fana Kau hanya akan terperangkap pada imaji fatamorgana Biar kukatakan sekali lagi- aku hanya pandai membuat judul yang memikat, tanpa isi yang menyimpan makna tersirat. Dan yang kubilang rindu itu, adalah sebuah kebohongan.

Setelah Gagal Kemarin

Kurasa kedepannya bakal ketemu lebih banyak lagi kegagalan-kegagalan lainnya, yang bahkan mungkin akan menjatuhkanmu lebih dari ini. So, Kamu sudah siap menyambutnya? Nanti dikegagalan berikutnya, aku harap kita sudah lebih siap lagi menyambut kedatangannya. Sudah kita siapkan ruang patah hati dalam diri untuk menikmati kesakitannya. Kita harus sudah siap. Tentang gagal kemarin mari kita lupakan, anggap saja itu ospek dari semesta yang katanya untuk membentuk diri kita lebih kuat dan melatih mental kita. Biar kita tunjukan bahwa kita sekuat itu untuk kegagalan kemarin. Tentang jalan hidup yang tak sesuai dengan keinginan kita, biarkan itu melebur berbaur dengan naskah takdir yang diatur semesta. Mari kita mendalami peran yang telah ditetapkan semesta, menikmati jalan ceritanya hingga nanti kita betemu endingnya. Baik ataupun buruk pada akhirnya, kita sudah bermain peran sesuai aturannya. Kita sudah berusaha. Jika kegagalan berikutnya menyapa kita kembali. Maka, kemari. Tak

Kalau Aku Rindu

Kalau aku rindu, aku tak akan mengatakan apa-apa, Biarkan saja aku merindu sendirian. Kalau aku rindu, aku tak ingin menuliskan apa-apa, Biarkan saja aku menikmati kerinduan itu dalam diam. Kalau aku rindu, aku tak ingin seorangpun tau, Biarkan hati yang berbicara lewat kalbu Kalau aku tengah merindu.

Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain. You're Enough.

Lagi-lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain, meski tahu bahwa itu tidak baik.  Kata-kata kak Kevin Anggara melekat dalam pikiran yang bilang kalau "Saat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, saat itu juga kita kehilangan kebahagiaan". Apa yang dikatakan kak Kevin benar, saat kita membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain kita akan kehilangan kebahagian kita atau bisa jadi kita akan merasa terpuruk dan putus asa, menyalahkan keadaan, marah kepada sang pemilik semesta dan bertanya-tanya   "Kenapa aku tidak seberuntung dia?" "Kenapa dia bisa memiliki apa yang ingin dia miliki?" "Kenapa aku berada disituasi ini?" "Kenapa takdir gak berpihak padaku?" Dan pertanyaan-pertanyaan kenapa lainnya, yang tak kunjung menemukan jawaban. Tentang membandingkan hidup kita dengan orang lain, entah itu pencapaian, prestasi, percintaan, karier, dan lain halnya yang sepatutnya diperbandingkan justru akan membawamu pad