Ini Arahnya ke Mana Ya? Saya berdiri sedari tadi tanpa arah. Catatan tujuan yang sudah ku rencanakan sepenuh hati harus lenyap dibawa burung merpati yang tak sengaja menepi. Saya kehilangan arahnya. Kompas penunjuk mata angin tak berfungsi. Saya buta arah. Barat yang saya tuju tapi timur yang saya tempuh. Selatan yang ingin saya singgahi, utara yang saya jejaki. Hidup tanpa tau setelah ini arahnya ke mana. Membiarkan kaki berjalan tanpa arah dan tujuan ternyata cukup membuat lelah. Saya kehilangan arahnya. Kereta yang ingin saya tumpangi telah berangkat lebih dulu tepat sebelum saya sampai. Saya kalah cepat. Pikiran saya berlarian, keyakinan saya berhamburan dan harapan saya berguguran. Setelah ini arahnya kemana ya? Tak ada seorangpun yang memberitahu. Menunjukkan arah bahwa jalan yang saya tuju salah. Bahkan angin sekalipun tak membisikan apapun. Ia hanya diam-diam memperhatikan dan menertawakan. Udara malam kini semakin mencekam saya rasakan. Pahitnya kenyataan ke
Tentang segala hal rumit dari pikiran