Pinterest Tak ada yang lebih indah dibandingkan dengan pertemuan kita yang telah diatur semesta. Difta, tak pernah menyangka bahwa kalimat itu akan terngiang-ngiang di kepalanya hanya karena sebuah pertemuan singkat. Pertemuan dengan seseorang yang, tanpa ia sadari, perlahan-lahan membuka pintu hatinya. Hari itu, Difta sibuk mengutak-atik kamera inventaris di ruang KIR SMA 002 Pertiwi. Ia sedang memindahkan foto-foto hasil jepretan terakhirnya untuk keperluan cover majalah sekolah edisi ke-152. Kamera, bagi Difta, adalah perpanjangan matanya untuk menangkap keindahan dunia. Setiap klik lensa seperti menghentikan waktu, membekukan momen menjadi abadi. Rama, ketua Karya Ilmiah Remaja, muncul dengan gaya khasnya—berbicara cepat seolah tak ada waktu yang bisa disia-siakan. "Dif, lo mau ya jadi perwakilan dari KIR buat jadi kepanitiaan event Galaksi nanti?" Difta menghentikan kegiatannya sejenak, menatap Rama sambil mengangkat alis. "Galaksi? Itu acara tahunan sekolah, kan?...
Tentang segala hal rumit dari pikiran