Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2021

Kehidupan yang Kita Cari

Lagi-lagi aku tertampar oleh perkataan salah satu guru Ppknku hari ini. "Kita itu terkadang selalu berusaha mencari kehidupan, padahal kehidupan kita yang sebenarnya ada di rumah kita sendiri. Orang tua kita sediri." Iya, perkataan itu berhasil merobohkan pikiranku tentang hidup, aku yang kadang tanpa sadar terlalu fanatik dengan kehidupan berusaha mengatur diri sendiri agar bisa selaras dengan kehidupan, agar bisa mencari apa yang sebenarnya kehidupan. Tapi setelah mendengar perkataan Pak Rahman Hakim, aku merasa tersadar bahwa ternyata selama ini kehidupan yang aku cari sebenarnya ada bersamaku, di sekitarku sendiri. 

Matematika Kehidupan

Hari ini aku mendapatkan sebuah pelajaran sari salah satu guru matematikaku mengenai hidup. Kata beliau, "Hidup itu penuh dengan simbol, terkadang tanpa kita sadari untuk mengungkapkan perasaan atau ekspresi manusia selalu menggunakan simbol. Saat kita memberikan coklat pada seseorang itu berarti apa? Saat memberikan bunga? Atau saat memberikan hal-hal lainnya" Berbicara mengenai matematika sebenarnya aku tidak terlalu senang dengan matematika, terkadang merangkai kata lebih menarik dari pada harus memikirkan angka. Ah, bukannya benci hanya saja mungkin kesan pertamaku mengenai matematika buruk. Padahal kata bapak "Matematika itu sebenarnya sederhana hanya saja pikiranmu sendiri yang membuatnya rumit" iya sih benar, aku setuju dengan itu. Karena kadang-kadang juga aku selalu teranyuh jatuh dengan matematika. "Sebenarnya matematika itu sederhana, bahkan rumus hidup pun ada dimatematika kalo kita mau tau. Begini," lalu beliau menggambarkan dua garis horizont

Setelah Sekian Lama

Ini adalah kali pertama aku menulis lagi setelah terakhir kali beberapa saat yang lalu.  Entahlah, perasaanku lebih sering tidak menentu saat ini hingga aku tidak berniat untuk menuliskannya. Aku terlalu takut jika hal yang tidak enak aku rasakan terungkapkan secara jelas. Aku hanya ingin menulis tentang hal bahagia saja. Tapi setelah dipikirkan rasanya itu tidak adil jika aku hanya menuliskan perilah bahagianya saja sementara kesedihannya aku sembunyikan. Diawal tujuannya blog ini di bentuk adalah untuk menuliskan hal apa saja yang ingin aku tulisakan entah itu hal yang bermanfaat ataupun hal receh mengenai perbucinanku. Tapi setelah praktek langsung rasanya hasrat untukku menulis hilang secara perlahan padahal banyak sekali hal yang ingin aku ceritakan entah itu mengenai kacaunya diriku, perasaanku, Kesedihanku dan semua hal yang ingin aku abadikan dengan bebas disini. Hanya saja, aku terlalu takut untuk jujur bahkan kepada diriku sendiri. Aku terlalu takut, dan aku belum siap untu