Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2021

Angkot 03 - part 2 Masih Belum Bertemu

Terhitung sejak hari itu, hari dimana aku pertama kali bertemu dengannya dan pertama kali juga dia membayarkan ongkosku aku belum bertemu dengannya lagi. Ini sudah hari ke lima, aku berharap bisa bertemu dengannya. Harapan dan semangat yang besar perlahan mulai melebur, aku sudah tak terlalu antusias lagi dibandingkan empat hari sebelumnya. Kenyataan seolah-olah memberitahuku kemungkinan terkecil untuk bertemu dengannya. Orang yang tak sengaja satu angkot dan membuatku langsung jatuh hati. Sial, dia terlalu menarik. "Belum ketemu juga Ra" tanya Neni, teman satu arah, sebangku, se-visi dan misi. Aku menceritakan semuanya pada Neni, pertemuan itu, ongkos angkot itu dan usahaku untuk menemukannya. Dia menjadi saksi bagaimana aku semangat dan mengiklarkan bahwa aku akan menemukanmya, mengucapkam terima kasih dan menanyakan namanya. "Belum Nen" , Jawabku dengan lesu. Demi anak kucing penghuni sekolah, aku beneran kehilangan semangatku. "Mungkin emang

Angkot 03 - part 1 Awal Pertemuan

Baru pertaman kali saja sudah memberi efek sehebat ini? Bagaimana jadinya jika selalu bertemu? Bukankan itu tidak baik untuk kesehatan jantung dan hati? Dan sialnya kenapa kamu malah tersenyum! Sore itu, saat dimana matahari akan berganti peran dengan bulan tepat di depan angkot merah itu kita berpapasan bahkan duduk bersebelahan. Duduk dengan segala keresahan dan kebahagiaan. Kenapa dia duduk di situ, pikirku. Ini kesempatan terbesar harusnya, dengan keadaan yang seperti itu aku seharunya sudah tahu banyak hal tentangnya. Berbicara banyak menggali informasi tentangnya, makanan favorit, minuman favorit, film favorit, musik kesukaannya dan hal-hal lain tentangnya. Ah, jangankan bertanya seperti itu untuk mengatakan "Hai" saja seberat ini rasanya. Bibir seolah-olah terkunci otomatis, kalaupun bisa bicara suarapun seolah-olah ikut menghilang melebur seiring dengan deburan jantung yang menggila. Kakiku kugerakkan tak nyaman, berusaha mengusir kecanggungan yang d

Aku Tau Kamu

Aku tau kamu, ya aku tau kamu. Sekali lagi aku tau kamu. Kamu sosok manusia yang entah bagaimana berhasil mematahkan hati anak manusia ini. Aku tak akan menyalahkanmu perihal luka itu, karena kamu tidak tahu apa-apa mengenai luka. Aku yang membuatnya sendiri karena sudah berani menyukaimu. Sesosok sempurna dengan senyuman yang bagi siapa saja yang melihat akan terpikat. Dan sialnya, aku termasuk salah satunya. Kamu tak perlu meminta maaf, Salahkan saja hati kenapa mudah jatuh hati!

Day2 #30DayWritingChallenge

Write about the things or activities that make you happy Banyak hal di dunia ini yang bisa membuat saya bahagia, salah satunya ngeliat doi senyum aja udah bikin bahagia hehe. Tapi beneran saya itu mudah bahagia, senang menikmati momen juga, makannya meskipun itu hal sederhana bisa bikin saya bahagia. Salah satu contohnya, jajan bareng, sharing isi buku, ngedengerin cerita, ngedengerin musik, nonton drama, jalan-jalan di koridor sekolah, di pinggir jalan raya juga bikin bahagia apalagi sambil beli roti dan masih anget makin-makin deh bahagiannya. Bahagia itu sederhana sebenarnya, bagaimana kita menikmati suasana aja. Sekarang kalo kita lagi nonton konser tapi kitanya nggak menikmati momen bakal bahagia? Kalo kita sedang berada disuatu acara pernikahan tapi kita nggak menikmati, bakal bahagia juga? Enggakkan. Jadi untuk bahagia ataupun tidak itu tergantung bagaimana kita menikmatinya, saya selalu senang dengan apapun yang saya lakukan. Mau itu dalam keadaan hujan, panas,

Day1 #30DayWritingChallenge

List things you are grateful for and why? Lima hal yang membuat saya bersyukur dalam hidup: 1. Internet Kenapa internet? Karena dari internet saya menemukan banyak hal, sesuatu yang menurut saya cukup luar biasa bahkan salah satunya kenapa saya bisa menulis disini sekarang adalah karena internet. Dulu, sebelum internet berkembang pesat dan saya juga masih menggunakan handphone Nokia model C2-01 yang masih pake tombol, bisa banyak permainan, dan bisa akses internet meski masih terbatas. Tapi dengan adanya itu saya bersyukur, melalui internet itu saya bisa bertemu dengan blognya Kak Luluk Hf yang mana dia adalah penulis dari buku "Mariposa" (sekarang sudah difilm kan). Itu adalah awal mula kenapa saya termotivasi untuk menulis dan senang membaca. Selain Luluk Hf, bloger yang saya senangi dan menjadi motivasi untuk menulis adalah Raditya Dika, dia dulu sebelum terkenal memulai karirnya dimulai dangan menulis diblog. Selain itu internet juga memudahkan saya men

30 Day Writing Challenge

Tadinya hari ini saya akan mengikuti pelatihan dari salah satu program yang diadakan oleh suatu Universitas namanya program Influencer Academi. Tapi, karena ada perpindahan jadwal dialihkan kehari besok jadi saya gagal pergi. Padahal saya sudah siap-siap, jadinya saya berakhir dengan rebahan sambil cek sosial media padahal udah tau jelas-jelas nggak ada yang chat cuman dari grup aja yang ramenya minta ampun. Sambil scrol-scrol tiba-tiba kepikiran, jadi kangen sama Kevin Anggara udah lama juga nggak baca blognya. Sampe akhirnya setengah jam berlalu saya berlabuh di blognya Kevin Anggara ternyata saya sudah tertinggal jauh, post-an terakhir masih dengan judul " Masih Manusia" tapi ternyata ketika hari ini saya cek Kevin sudah aktif lagi menulis bahkan menantang diri sendiri buat nulis selama 30 hari penuh. Hari ke-30 tantangan menulis tanggal 8 Desember kemarin, saya sudah tertinggal jauh. Jadi kepikiran juga kalo akhir-akhir ini saya sedang memikirkan hal yang

Malam Ini Hujan

Hay, malam ini hujan. Malam yang dingin ditemani riaknya air hujan yang menari-nari di atas atap rumah Seakan tak perduli dengan sang pemilik hati tengah meraung-raung kebingungan Bermain-main dengan rasa ragu Berangan-angan dengan harapan. Udaranya dingin, menelusup pelan membelai halus kulit seakan memberitahu bahwa rindu belum sempat terbaca oleh sang pemilik nama. Rindunya belum sempat terbaca hujannya sudah terlanjur reda. Hay, malam ini hujan Sayangnya hanya sebentar Rindu belum sempat diantar, ragu juga tak kunjung pudar Yang tersisa sekarang hanya malam dengan kesunyian, harapan dan kenyataan Berharap bisa bebas memeluk hujan, kanyataan menampar dengan ketidakmungkinan Berharap bisa bebas memeluk angin, kenyataan menampar dengan ketikamungkinan Aku terlalu jauh berpikir, sampai lupa bahwa aku sudah terlalu jauh berangan-angan sampai patah, terbelenggu ragu hingga kecewa yang pada akhirnya menyisakan sakit sendirian.

Sore Ini Hujan

Hay, sore ini kembali hujan. Banyak orang-orang berlarian mencari perlindungan dari banyaknya air yang turun. Ada yang menggerutu karena hujan semua rencana yang ia rencanakan tak bisa berjalan, ada yang bahagia karena mengingatkannya akan hal-hal manis yang pernah dilakukan, ada yang menangis karena merasa diingatkan akan lukanya. Aku sendiri lebih senang memperhatikan dari setiap bulir hujan yang mengenai bumi, tenang. Seringan itu hujan jatuh? Airnya dengan tenang mengalir, menyelusup pada akar-akar rumput yang erat memberikan kesegaran pada kaki - kaki yang berlarian. Hey, sore ini masih hujan. Dan aku masih terjebak dalam ketengan, terhayut dalam diam yang diciptakan, terlena oleh nada hujan yang memanjakan. Dan masih bingung dengan kosongnya pikiran. Banyak pertanyaan yang ingin kuajukan atas jawaban dari berbagai pertanyaan kenapa dan mengapa. Sesakit ini kenyataan, selelah ini bertahan, dan serapuh ini berjalan sendirian, tanpa tumpuan, tanpa perlindungan.

01

Barusan waktu lagi ngerjain tugas Bahasa Sunda, lebih tepatnya mengulas lagi materi karena hari ini planningnya akan ulangan bab 1 dan bab 2. Tapi tiba-tiba nemu salah satu soal yang ini, 6. Dalang wayang golek anu kawentar diantarana.... a. Asep Sunandar Sunarya b. Dede Amung Sutarya c. R. U Partasuanda d. Jawaban a, b, c jeung e bener e. Tarkim Selewat baca soal itu seolah-olah dibawa ke tahun di mana aku masih Sekolah Dasar, waktu itu lagi rame-ramenya wayang golek Cepot-Dewala yang didalangi oleh Asep Sundar Sutarya. Sampe kalo sehari aja nggak dengerin wayang golek rasanya ada yang kurang, ditambah lagi sama alur cerita dan pembawaan sang dalang yang nggak pernah bikin bosen meski udah didengerin berkali-kali. Biasanya waktu masih ada Bapak, wayang golek selalu diputar di hp model jaman dulu selepas solat magrib setelah pulang dari mesjid sambil menunggu waktu isya ditemani secangkir kopi dan sekuntum rokok dijarinya. Kadang Bapak nggak sendirian biasanya suka ada bebe