Kali ini berteduh tanpa mengaduh. Hanya sebentar, satu menit yang singkat. Hujan yang kedatangannya tak diharapkan, mampu menghilangkan kegundahan. Jalanan aspal dan halaman toko yang siang tadi diterpa panas keos oleh air hujan sekaligus, wangi tanah campur aspal menguar ke udara mendesak indera penciuman. Dari arah jalur selatan ibu dengan bayi digendongan dan anak-anak kecil dibelakangnya berlarian menghindari hujan. Napasnya tak beraturan, rintikan basah sisa hujan dikerudung pinknya terlihat jelas. 'Ia sedikit gagal menghindari hujan'. Hanya sebentar, menunggu sambil berharap bisa melihat garis hujan seperti Wynn agar bisa melihat masa depan. Kira-kira di masa depan saya jadi apa? Bisa tidak ya, menaklukan ambisi-ambisi saya?. Mari kita lihat. Untuk kesekian kalinya saya katakan bahwa hujannya singkat. Sekelebat, tidak terlalu rapat ataupun tanpa sekat. Mungkin mampir karena sempat. Pada akhirnya, saya bisa melanjutkan perjalanan saya. Terakhir, "Saya harap kali ini,...
Tentang segala hal rumit dari pikiran