|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan kolaborasi dari SeaSky. –Tempat di mana laut dan langit bertemu di situlah kamu akan menemukan kami|
Kembali lagi denganku Sahara, bagaimana hari teman-teman? Semoga baik dan dikelilingi hal-hal baik juga. Di tulisan terakhir, mengenai suratku untuk seseorang. Sebetulnya aku bingung dan memerlukan waktu untuk berpikir pada siapakah tulisan kali ini tertuju? Lalu aku memikirkan satu ide, jadi selamat membaca tulisanku.
– A Letter to Someone, Anyone
Kepada
Komandan Pasukan Pengirim Surat
Kapten,
Skip basa-basi. Bisakah kamu mengirim surat ini langsung? Tanpa perlu menyerahkannya pada pasukanmu itu yang tak terhitung jumlahnya. Karena surat ini begitu berharga, yang ditujukan kepada semua yang membaca.
• Hai teman-teman, terimakasih telah membaca tulisanku sampai sini. Bagaimana kesan setelah membaca tulisan kami? Challenge ini membuatku senang dan haru karena membuatku menelurusi jejak kenangan, memikirkan rangkaian kata yang disusun, menyelami perasaanku kembali. Dan semuanya begitu mengesankan, beribu terima kasih takkan cukup diucapkan, aku sangat menghargai kalian yang membaca surat ini sampai selesai. Terima kasih juga telah membaca semua tulisanku, aku harap kita dapat bertemu di tulisan-tulisanku selanjutnya, ya, teman!"
• Driee, kuucapkan terima kasih banyak telah membuat challenge writing ini. Terima kasih telah sabar menanti tulisanku, maaf karena aku telat mengirimkannya, semoga gak kapok lagi buat ajak aku challenge di lain kesempatan. Terima kasih juga, memberikan space untuk tulisan-tulisanku dalam blogmu, hhehe.
• Surat untuk saudara kembarku yang entah baca atau tidak karena sibuk menulis jurnal dan laprak, terima kasih yaa sudah menjadi teman, sahabar sekaligus saudara yang klop plek ketiplek apapun selalu nyambung, mengobrol denganmu tak pernah bosan, iya bahkan kita seringkali ditegur bunda karena tiap saat digunakan hanya mengobrol aja teruss hehe
• Untuk sahabatku, maharani. Kamu baca sampai akhir tulisan kami kah? Terima kasih buat supprot dan semangatnya, terima kasih telah menemani masa-masa SMA ku, terima kasih menjadi teman diskusi buku, dengerin curhat atau kerandom-an diriku, pokoknya terima kasih banyak yaa semoga persahabatan kita tetap terjalin sampai kita punya anak cucu, pertemanannya terjaga sampai kita dikumpulkan kembali di Surga-Nya kelak, Aamiin.
• Teruntuk diriku, terima kasih telah berusaha menulis semua hal disini. Kedepannya semoga kamu makin berkembang dan bertumbuh yang pastinya ke arah yang lebih baik.
• Tulisan ini aku tujukan kepada kalian pembaca, untuk temanku, Almh. Amila.
Kepada
Surat yang tidak akan pernah sampai pada pemiliknya. Doaku untukmu, karena kamu tak dapat membaca suratku ini. Jadi, aku menuliskannya agar kamu selalu diingat, dan didoakan banyak orang karena kamu orang baik. Al-fatihah.
Hai, Amila? Semoga kamu tenang dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Sekarang kamu gak ngerasa sakit lagi, dioertengahan tahun 2023 lalu aku dikejutkan oelh kabar tentangmu. Allah begitu menyayangimu sehinggak Dia memanggilmu lebih dulu. Hal yang kuingat ketika kita mengikuti kajian bersama, disana kita mengobrol perihal PTN dan bukankah kita sepakat untuk bertiga foto di rektorat dengan memakai jas Almamater masing-masing? Sepertinya itu hanya akan menjadi angan yang tak mungkin terjadi, tapi tak apa. Mulai saat ini aku hanya akan berdoa untukmu, hal-hal baik tentangmu. Semoga kelak di surga-Nya Allah kita dikumpulkan, dipertemukan krmbali dengan keadaan yang baik, ya Aamiin.
Terima kasih yang telat kuucapkan, terima kasih jarena telah hadir dihidupku, dan kamu jadi pengingat untukku, menjadikanku pribadi yang lebih baik. Di dunia ini kita hanya sementara, sebuah tempat singgah untuk mengumpulkan bekal agar selamat samapi tujuan, ke tempat yang indah, Surga-Nya.
Doaku untukmu, Amila. Seorang wanita yang baik, sholehah, sopan yang memiliki aura positif disekitarnya, mata yang terpancar begitu teduh menenangkan, senyumnya yang lembut begitu menghangatkan. Banyak halnyang ingin kusampaikan padamu tapi tak ingat dan kurasa sudah cukup.
Hanya sisa penyesalan yang kurasakan, harusnya tak begitukan? Seperti yang dikatakan frieren (anime), "Padahal aku tau jika hidup manusia itu singkat, tapi kenapa aku tidak mencoba mengenalnya lebih baik?"
Iya, setidaknya mengirimi pesan, bertanya kabarnya, tapi kenapa tak dilakukan? Kini, aku hanya melakukan yang kubisa dengan teman-teman dekatku yang lain tuk salimg berkabar dan mendoakan mereka.
Terima kasih teman-teman.
–Sincerely, Rasiaksahara.
PS.
Maaf sepertinya pesan kali ini begitu panjang, Kapten! Begitulah surat ini ditujukan, kepada semua orang yang membaca. Bagaimanapun hari kalian, seperti apapun keadaannya jangan pernah putus asa yaa? Akan selalu ada setidaknya seseorang yang mengharapkan kehadiranmu, mendoakanmu, dan mengingatmu sebagai orang baik. Goodluck for us!
Intinya kita harus bisa lebih menghargai waktu dengan orang-orang yang kita sayangi, karena kita tak pernah tau seberapa lama kita bersama.
Adakah pesan yang ingin kalian sampaikan pada seseorang? Beranikanlah untuk mengungkapkannya, jangan menunggu hingga menyesal karena terlambat, ya?
Comments