Skip to main content

Cakue Special untuk Sehan



    Penawaran Pertama

    Mau saya belikan cakue?, kebetulan saya lagi mampir jajan dulu

    17.54


    Tawarku melalui pesan singkat yang sengaja kirim. Entah, ketika aku mengetik penawaran itu rasanya sedikit hm.. malu? Sekaligus senang. Karena dengan sedikit keberanian yang kupunya, akhirnya aku bisa menawarinya jajanan favoritku.

    Status di bawah nama kontak itu berubah menjadi mengetik, menandakan dia sedang mengetik untuk membalas pesan yang kukirimkan. Aku dengan harap cemas memperhatikan status mengetik itu. Aku tidak sabar menunggu balasannya.


    Enggak

    17.56


    Singkat, jelas dan padat. Sial.

    Sebenanya jawaban yang dia berikan cukup membuat aku tersadar, bahwa kita sejauh itu. Aku tidak sedekat itu untuk menawari apa yang ingin aku beli. Sedikit memutar otak, kutemukan jawaban yang pas  untuk mengalihkan perasaan ngenesku karena tawaran ditolak.



    Kalaupun mau juga beli sendiri sih wkwk

    17.56



    Jawabku agar penawaran yang sebelumnya terkesan sekedar basa-basi.

    Dia menjawab.



    Tuh kan, udah ketebak bakal kayak gitu

    18.03


    Enggak sih, kalaupun beneran mau. Tapikan enggak mau haha

    18.03


    Itu pertama kali aku menawarinya cakue, jajanan yang menjadi favoritku akhir-akhir ini. Aku sedang senang dengan cakue, apalagi cakue yang berada di perempatan jalan arah menuju pulang tepat berada di pinggir rumah makan dan di depan Barbershop.

    Amang yang jualan sampai bisa mengenaliku karena sering mampir menyempatkan diri untuk membeli cakue spesialnya.

    "Baru pulang neng?" Tanyanya sembari memasukan cakue-cakue hangat itu pada paper bag kecil khusu gorengan. Tangannya dengan lihai dan cepat melayani pembeli, juga tidak lupa memasukan dua plastik kecil saos kuah untuk cakue.


    "Iya mang", jawabku


    "Kerja atau gimana jam segini baru pulang, sendirian?"


    "Alhamdulillah kerja mang, iya sendirian aja mang. Rumah saya dekat"


    "Alhamdulillah, semoga lancar kerjanya neng cantik, sing ageng milik rezekinya" doanya dengan logat sundanya yang khas.


    Aku tersenyum, seraya ikut mengaminkan.


    Aku menerima cakue juga tidak lupa untuk membayarnya, lalu segera bergegas pulang karena malam semakin menerkam.


    Han, coba tadi kamu mau waktu saya tawari cakue. Nanti saya kasih bonus, bahkan double bonus doa amang cakuenya.



    Penawaran kedua


    Hannn

    17.36


    Iya kenapa?

    17.40


    Cuman nyapa aja

    17.40


    Saya kira beli cakue

    17.43


    Bukan

    17.43

    Hari ini saya enggak beli cakue:(

    17.43

    Yah, padahal saya mau

    17.46


    Apa-apa, Kamu mau cakue?. Sebentar akan aku carikan pedagang cakue yang lain yang sekiranya enak dan special. Aku tidak akan mengecewakanmu, akan kucarikan cakue paling spesial di kota ini dengan rasa yang khas dan tidak ada duanya. Biar kamu ketagihan dan cakue menjadi jajanan favoritmu, jadi kita memiliki kesamaan yang sama. Sama-sama suka cakue.


    Bercandaaaa

    17.46


    Sial.


    Penawaran ketiga


    Info lokernya dong

    20.49


    Lagi minim info, mau nyari yang baru?

    20.49


    Yang ku tahu, sekarang dia sedang bekerja disalah satu rumah makan di kota.


    Iya mau cari lagi. Ini enggak cukup, apalagi saya yang masih senang jajan:v

    20.50


    Saya juga senang jajan

    20.50


    Tips dong cara ngecilin perut dalam satu minggu

    20.52


    Random memang pertanyaannya.


    Jangan makan aja gitu?

    20.52


    Itu bukan mau ngecilin perut tapi ngundang penyakit

    20.52

    Jangan makan makanan berminyak sama banyak minum air putih. Porsi makan juga kurangin, cobain pasti berhasil

    20.52


    Gak-gak bisa, gorengan makanan favorit saya. Saya enggak bisa hidup tanpa gorangan

    20.54


    Cukup lebay.


    Boleh, kurangin aja porsinya. Misal yang biasanya makan 3-4 buah jadi hanya makan 2 buah ajakan?

    20.54


    Iya sih, bener

    20.57



    Atau tahan, jangan jajan terus

    20.57


    Saya gak bisa nahan kalau urusan makanan

    20.58


    Yaudah jajannya cakue aja biar irit hehe

    20.58


    Ah kemarin juga enggak dibeliin

    21.00



    Ini chating terlama, sebelumnya hanya alau ada urusan penting saja. Apakah room chat dia lagi sepi sehingga punya banyak waktu untuk berbincang denganku? Aku harap tidak seperti itu. Aku melepaskan harapan-harapan kecil melalui kata-kata yang tertulis dibalasan pesan. Aku ingin berbincang lebih lama lagi.


    Sini aja ke rumah

    21.05


    Dia menyuruhku datang langsung ke rumahnya, untuk mengantarkan cakue yang kurekomendasikan. 


    Gak mau. Kalau datang kerumah berarti harus bawa cakue banyak

    21.06


    Begitulah, setiap obrolan chat pasti akan selalu terselip cakue. Aku semakin suka dengan cakue.



    Penawaran keempat


    Aku terdiam, memandang jalanan yang tidak pernah sepi. Lalu lalang pejalan kaki di trotoar juga tidak kalah sibuk, saling berdesakan mencari celah agar bisa berjalan kebetulan ini hari sabtu malam minggu. Jalan di ujung selatan perempatan mulai ditutup oleh dishub setempat, memasangkan balok-balok pembatas jalan lalu mengalihkan lalu lintas pada jalur timur. 

    Gerobak surabi sudah lewat sepuluh menit yang lalu, disusul amang sate seribuan, yang kalau beli 7 ribu saja sudah dapat 3 lontong dan 4 tusuk sate. Amang roti bakar juga tidak mau kalah, dengan semangat 45 mendorong gerobaknya pada area Car Free Night. 

    Harusnya aku sudah pulang, tetapi masih senang memperhatikan suasana. Tiba-tiba jadi ingat , dia mau tidak ya kalau aku ajak ke Car free night? Aku membuka room chat Sehan, mulai mengetik dan dengan satu kali klik tinggal kirim. Ada Sedikit rasa ragu, dilema antara tetap kirim atau jangan saja.


    Hann 

    18.03


    Pada akhirnya pesan itu terkirim, menunggu beberapa saat.


    Apa?

    18.05


    Eh, eh, Sepertinya tidak jadi, aku malu.


    Tidak jadi Hann, maaf

    18.05


    Apa susahnya sih, tinggal bilang aja mau tidak jalan bareng ke car free night nanti jajan bareng aagghkkkk.


    Apa?

    18.07

    Gitu, coba bilang

    18.07


    Hehe iya gitu

    18.08


    Mau apa

    18.10


    Ini Sehan kayak udah bisa nebak apa yang aku mau. Tapi tetap saja, tidak jadi.


    Kan saya bilang, enggak jadi

    18.10


    Iya apa.

    18.12

    Bilang gak, cepetan

    18.12


    Ciahhh penasaran

    18.13


    Iya beneran apa?

    18.15

    Apa woy!!

    18.15


    Enggak ada apa-apa asli. Udah skip aja

    18.17

    Yang pasti saya enggak bakal nawarin cakue, karena tutup

    18.17

    Sekarang saya enggak mau cakue

    18.18


    Maunya apa?

    18.19


    Kamu

    18.20



    Aaaagggkkkk, apa-apaan yang terakhir itu? Sudah mari kita pulang sebelum semakin malam dan jalan benar-benar padat. Aku tenggelam dalam gelapnya malam, lampu-lampu jalan menjadi penonton atas senyuman tidak jelas yang kulakukan. Aku sangat senang dengan pesan terakhir sebagai penutup tadi, besok harus beli cakue dua kali lipat dari biasanya. Spesial untuk Sehan.

    Comments

    Mungkin kamu suka:

    Kenapa Sebuah Jam tangan bisa seharga Jutaan bahkan Miliaran rupiah Rolex, Patek philippe, swiss

    Kenapa hanya sebuah jam tangan bisa semahal itu? Hingga ratusan juta. Beberapa minggu lalu saya melihat salah satu vidio kumpulan vidio tiktok yang lagi rame di facebook. Salah satu vidio yang membuat saya tertarik adalah vidio dengan username @Indrakenz, kalian pasti tau dong dia siapa? Pastilah sudah tak asing lagi dengan nama itu. Namanya yang akhir-akhir ini sering muncul di layar beranda sosial media kalian (mungkin, karena di beranda saya dia sering muncul). Orang bilang dia sultan. Setelah saya melihat dan telusuri lebih dalam lagi ternyata emang benar dia sultan hehe.  Karena, cara dia membuat vidio atau menyampaikan ekspresinya dalam akun tik tok pribadinya tak jarang banyak netizen yang gemas dengan tingkah sosok sultan tersebut. Karena terkesan pamer dan sombong dengan kekayaan yang dia punya.Tapi akhir-akhir ini banyak juga yang bilang kalo sosok Indra ini adalah salah satu panutan untuk terus berusaha dalam menggapai kesuksesan. Dalam vidionya terkadang sering

    Maaf ya saya jadi berharap banyak

    Salahnya saya selalu menyandarkan harapan pada sesuatu. Lebih seringnya pada orang, bahkan ke orang yang baru saya temui pun saya sering menggantungkan harapan dipundaknya. Besar harapan bahwa mereka yang saya gantungi harapan bisa memenuhi harapan-harapan saya. Ternyata tetap saja epilognya kalau menyandarkan harapan pada seseorang itu akan sad ending atau berakhir tidak baik. Karena salah tempat menggantungkan harapan. Satu-satunya tempat yang paling tepat untuk menggantungkan harapa-harapan kita adalah hanya kepada Allah SWT. Allah tempat bergantung atas segala sesuatu. Di jamin deh enggak bakal kecewa. Saya juga sedang berharap banyak, pada seseorang yang tidak sengaja saya temui entah bagaimana memulainya kita terhubung. Saya seperti biasa tidak bisa mengontrol kadar harapan saya, saya selalu membubuhi dia di balik bayangannya harapan yang tinggi. Pada akhirnya ketika hal-hal yang saya harapkan tidak sesuai, saya berakhir kecewa. Sebelum melanjutkan harapan-harapan saya, saya berp

    Minta Tolong

    |Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari projek pembiasaan menulis di bulan Februari. 29 hari penuh cerita| Hai. Hari ini ada yang harus kulakukan yaitu followup surat permohonan bantuan piala dan kesedian sambutan kepada bapak Bupati Cianjur untuk acara Ngamumule Budaya Sunda yang diajukan jum'at lalu (26/01/24). Ternyata setelah dikonfirmasi lebih lanjut suratnya masih dalam tahap proses. Jadi, kemungkinan 1-2 hari kedepan kita ke Pemda  lagi. Sebelum berangkat atau mungkin sedari semalam aku memikirkan hal apa yang harus kulakukan setelah dari Pemda atau kemana baiknya aku pergi? Diam di pedestrian sembari menikmati roti dan lalu lalang kendaraan, jalan-jalan di sepanjang trotoar, ke pasar meski hanya sekedar lihat-lihat, menelusuri Pemda, mejeng di alun-alun atau ke Pusda? Pilihanku jatuh ke opsi terakhir yaitu, Pusda. Aku enggak bawa Blacky (motor yang biasa kupakai), pagi tadi berangkat dianterin. Sebelum benar-benar keluar dari Pemda aku memikirk

    Cerpen horor| Misteri jendela kamar

      Misteri Jendela Kamar Oke, aku akan menceritakan kisahku. Mungkin ini cerita pertamaku tentang hal yang berbau mistis aku yang baru mengalaminya pertama kali agak sedikit merinding dan takut. Oke, aku akan mulai menceritakannya.        Ada kejadian janggal di rumahku, kejadian janggal itu sering terjadi setelah mamah aku memutuskan untuk  bekerja dan meninggalkan aku bersama adik ku. Ya aku biasa tinggal di rumah berdua bersama adiku, tapi terkadang adiku menginap bersama temannya sehingga aku sendirian. Aku bisa saja menginap di rumah nenek ku yang tak jauh dari rumah hanya terhalang tiga rumah (cukup dekat bukan?) Tapi karena aku malas untuk keluar ya sudah aku di rumah saja ditemani oleh musik yang melantun dari handhpone. Bisa di bilang aku orangnya pemberani (๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚sombong amat) aku nggak percaya sama yang namanya hantu, pocong atau apapun lah itu namanya, aku sama sekali gak percaya. Meskipun banyak orang yang bilang kalo malam2 itu sering ada hal ini-hal itu tapi

    4 Alasan Saya Malas Update Blog

    Hallo, ini Drie. Hari ini saya tidak sengaja melihat update-an di laman facebook Kumpulan Emak-Emak Blogger tentang blog challenge satu hari satu post, dalam rangka menyambut hari Blogger yang jatuh pada 27 Oktober nanti. Setelah saya cermati, ternyata saya tertarik untuk mengikuti challenge tersebut. Kebetulan saya memang sedang mengkomitmenkan diri untuk konsisten menulis lagi, untuk mencairkan kebekuan kata dalam otak saya, kekakuan saya dalam menulis dan keasiangan saya dengan cerita. Challenge ini akan saya jadikan sebagai pemantik untuk menulis dan aktif lagi ngeblog, agar ‘rumah’ tempat saya menumpahkan cerita kembali lagi hidup dan terisi. Blog challenge ini akan dilaksanakan mulai dari 19 Oktober s.d 25 Oktober dengan tema berbeda setiap harinya. Tentunya ini akan menjadi tantangan tersendiri buat saya, dan semoga saya bisa berkomitmen hehehe. Bisa lah ya? Cuman 7 hari aja kok . Mari kita lihat, Drie semoga kamu berhasil. Tulisan pertama ini akan membahas men

    Hal-hal yang saya sadari ketika tidak menulis

    |Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari project pembiasaan diri menulis, jadi selamat berkelana| Hi, Sudah lima hari saya enggak menulis untuk melaporkan kegiatan atau perasaan saya. Dan saya menyesal karena pikiran saya tidak tertuang dengan baik. Saya telah membiarkannya menumpuk dalam kepala hingga rasanya ingin pecah. Lima hari ini kepala saya penuh dengan kemarahan-kemarahan kecil yang sengaja saya sembunyikan, rasa kecewa yang entah bagaimana hinggap di kepala (lagi), rasa sedih yang kembali mengkungkungi hati dan rasa takut yang menjelma bayangan senantiasa memeluk jiwa. Saya kembali terlena oleh luka-luka dan rasa takut dari masa lalu. Saya kembali terjebak pada pikiran-pikiran keraguan hingga saya ingin berhenti dan menyerah. Melihat diri seperti itu, saya merenung dan berusaha menganalisis perasaan yang dirasakan dan tetap menjaga kesadaran agar tetap bisa mengendalikan diri. Hal-hal yang tidak saya tulis adalah hal-hal yang saya selalu lari darinya. Keti