Skip to main content

Day 4 | Something Inspired of The II Image on Your Phone - Driee

|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan kolaborasi dari SeaSky. –Tempat di mana laut dan langit bertemu di situlah kamu akan menemukan kami|


-Something Inspired of The II Image on Your Phone

Topik kali ini, dua foto dari galeri yang jadi inspirasi. Karena konteksnya berhubungan dengan foto maka lagi-lagi aku harus menjelajahi galeriku yang sudah penuh tak karuan. Sampai-sampai notifikasi "Ruang penyimpanan hampir habis - Beberapa fungsi sistem mungkin tidak dapat bekerja" selalu menghiasi layar handphone.

Selain digaleri kubuka foto palaroid yang sempat kucetak, foto-foto yang lebih banyak memuat momen saat aku SMP. Hingga pada akhirnya jatuh pada salah satu foto yang diambil ketika kelulusan SMP bersama salah satu guru mata pelajaran IPS yaitu, Ibu Teti.


Kenapa foto ini menjadi pilihan untuk dijadikan inspirasi dari sekian banyak foto yang ada? Karena, setiap kali melihat foto ini aku selalu diajak untuk menyapa sosok diriku di tahun 2019, tahun ketiga Sekolah Menengah Pertama. Tahun di mana untuk yang kedua kalinya dilema dengan arah masa depan. Akan ke mana setelah lulus SMP, apakah melanjutkan pendidikan, masuk pesantren atau pergi bekerja merantau ke kota orang? 

/anak sekecil itu..../

Aku sendiri di umurku yang ke 15 waktu itu lagi puncaknya masa remaja, masa di mana pencarian jati diri. Remaja yang perlu akan pengakuan dan dorongan dari lingkungan sekitar. Aku terlahir dari latar belakang keluarga yang tak memiliki background pendidikan tinggi dan ekonomi yang terbatas. Ketika teman-teman yang lain sudah memiliki gambaran bahkan sudah ada yang mengarahkan tentang mau bagaimana setelah lulus SMP, Aku masih mencari-cari bagaimana dan apa yang sebaiknya harus aku lakukan. Aku tak punya gambaran harus bagaimana.

Yang kuyakini waktu itu cuman satu, aku ingin melanjutkan pendidikanku. Belajar bersungguh-sungguh ternyata berbuah kebaikan yang tidak sia-sia. Nilai-nilaiku terjaga dengan baik, aku hanya sedang mengusahakan apa yang bisa ku usahakan untuk di tahun terakhir masa SMP ku.

"Indri, belajar dengan baik biar nanti bisa masuk sekolah favorite. Ibu yakin kamu bisa"

Kata beliau, waktu itu ketika kita berjalan beriringan setelah dari ruang guru. Ibu orang yang pertama (setelah ibu) kali mendorongku dan membantu menumbuhkan kembali harapan dan rasa semangat dalam diri untuk melanjutkan pendidikan setelah sebelumnya harapan dan rasa semangat itu tenggelam oleh keadaan.

Iya benar, waktu itu meskipun belum jelas apakah aku bisa melanjutkan pendidikan atau tidak, setidaknya aku harus berusaha mengusahakan hal-hal yang masih bisa ku usahakan. Selalu ada harapan baru untuk tetap bisa berjalan menuju tujuan yang memang benar-benar ingin kita tuju. 

Tujuan itu akan tercapai jika diusahakan dengan penuh kesungguhan. Waktu bermain, kesenangan, kumpul-kumpul yang kurelakan terbayar sudah dengan dibukanya kemudahan jalan oleh Allah untuk aku bisa melanjutkan pendidikan sehingga aku bisa berada dititik sekarang.

Jadi setiap kali aku merasa kehilangan motivasi lalu melihat foto ini seperti menjadi cambuk pengingat seberapa kerasnya dulu aku berusaha untuk bisa sampai dititik ini, jadi jangan menyia-nyiakan kesempatan.


Kedua adalah foto langit Jakarta. Foto ini ku ambil pada Sabtu, 7 Januari 2023 di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. 

Hasil dari patah hati karena tertolak PTN pada UTBK 2022 kemarin aku melarikan diri ke Jakarta. Bekerja di salah satu rumah makan masakan Sunda tepat di samping kampus UPN Jakarta. Hari-hari masih terasa berat, bayang-bayang penolakan dan rasa putus asa menjelma bayangan diri yang senantiasa mengikuti kemanapun aku pergi. 

Aku merasa gagal. 

Ada perasaan marah yang kubawa disetiap langkahku, ada perasaan kecewa disetiap helaan nafasku. Setiap pagi ketika berangkat kerja kulihat para mahasiswa memakai pakian hitam-putih memasuki gerbang kampus. Itu melukaiku dan berhasil membuka luka yang sedang kututup.

Tetapi  seiring berjalannya waktu perasaan itu berhasil kuobati. Aku berhasil meleburkan perasaan itu pada langit yang setiap pagi dan sore hari kutatap. Biru yang cerah memberiku ketenangan sekaligus harapan baru. Langit senja yang indah di barat sana memberiku rasa damai, semilir angin yang menerpa membawa rasa sakit dan kecewaku. Aku merasa bebas, meski sesekali sesak masih menghampiri.

Hadiah yang kudapat dari pelarian ini adalah pengalaman yang luar buasa hebat, petualangan seru yang tak pernah terbayangkan akan seseru ini. Rekan kerja yang supportive, konyol, tertawa, menyebalkan, bikin rudet, kambing hitam dan lain sebagainya yang sekarang jadi bahan kangen. 

Selain rekan kerja juga pelanggan yang beraneka ragam dengan keunikannya sendiri-sendiri, situkang nyolot, tidak sabaran, si tanpa micin, si paling suka pedas,  si paling perfect, si paling aneh, si paling slay, si paling komandan, si paling hallo dek, si paling keibuan, si paling kebapaan, si paling om-om, si paling kantoran, si paling tante, si paling ani-ani eh?, sipaling-paling lainnya yang terkadang di luar nurul.

Pokoknya 8 bulan pelarian itu adalah the best experience dalam 19 tahun hidupku. Semoga kedepannya aku juga menemukan pengalaman-pengalaman yang tak kalah jauh luar biasanya.

Untuk rekan-rekan kerjaku, Teh Upet, Teh Ivi, Teh Eno, Teh Ecol, Teh Mei, Teh Eboh, Teh Ara, Teh, Bulan, Teh Lani, Teh Listi (si paling emak aku), Mi Awi, Tita, Sarah, Mang Ade, Ndin, Mang Doni, Ufi, Mang Alif, Mang Iqbal, Mang Karna, dan Mang-Mang lainnya dan Ibu-Bapak yang udah membukakan pintun dan memberiku kesempatan aku ucapkan terima kasih untuk pengalaman luar biasanya, terima kasih karena secara tidak langsung menjadi motivasi diri, terima kasih karena pelarian patah hati itu menjadi pelarian yang (sempat) tak ingin membuat ku pulang. Semoga selalu diberi kesehatan, diberi kelancaran disetiap usahanya, diberi kemudahan rezekinya, dipanjangkan umurnya agar bisa dipertemukan kembali, dan semoga senantiasa bahagia.

Semua kenangan yang kuukir di Jakarta ku selipkan pada langit senja Jakarta yang ku abadikan. Jadi, setiap kali aku melihat foto langit itu akan ada kata yang selalu ku ingat "Aku pernah sejatuh dan sekehilangan arah itu, tapi akan selalu ada hal baik yang kita temui disetiap ketersesatan itu. Jadi, jangan berhenti hanya karena arahnya tidak sesuai lagi."

Mungkin itu saja, dua foto/gambar yang memberiku inspirasi karena kisah dibaliknya. Bagaimana denganmu?


Comments

Anonymous said…
Foto langit yang keren banget, MasyaAllah.
Driee said…
Waaa terima kasihhhh, suka langit juga?

Mungkin kamu suka:

Kenapa Sebuah Jam tangan bisa seharga Jutaan bahkan Miliaran rupiah Rolex, Patek philippe, swiss

Kenapa hanya sebuah jam tangan bisa semahal itu? Hingga ratusan juta. Beberapa minggu lalu saya melihat salah satu vidio kumpulan vidio tiktok yang lagi rame di facebook. Salah satu vidio yang membuat saya tertarik adalah vidio dengan username @Indrakenz, kalian pasti tau dong dia siapa? Pastilah sudah tak asing lagi dengan nama itu. Namanya yang akhir-akhir ini sering muncul di layar beranda sosial media kalian (mungkin, karena di beranda saya dia sering muncul). Orang bilang dia sultan. Setelah saya melihat dan telusuri lebih dalam lagi ternyata emang benar dia sultan hehe.  Karena, cara dia membuat vidio atau menyampaikan ekspresinya dalam akun tik tok pribadinya tak jarang banyak netizen yang gemas dengan tingkah sosok sultan tersebut. Karena terkesan pamer dan sombong dengan kekayaan yang dia punya.Tapi akhir-akhir ini banyak juga yang bilang kalo sosok Indra ini adalah salah satu panutan untuk terus berusaha dalam menggapai kesuksesan. Dalam vidionya terkadang sering

Maaf ya saya jadi berharap banyak

Salahnya saya selalu menyandarkan harapan pada sesuatu. Lebih seringnya pada orang, bahkan ke orang yang baru saya temui pun saya sering menggantungkan harapan dipundaknya. Besar harapan bahwa mereka yang saya gantungi harapan bisa memenuhi harapan-harapan saya. Ternyata tetap saja epilognya kalau menyandarkan harapan pada seseorang itu akan sad ending atau berakhir tidak baik. Karena salah tempat menggantungkan harapan. Satu-satunya tempat yang paling tepat untuk menggantungkan harapa-harapan kita adalah hanya kepada Allah SWT. Allah tempat bergantung atas segala sesuatu. Di jamin deh enggak bakal kecewa. Saya juga sedang berharap banyak, pada seseorang yang tidak sengaja saya temui entah bagaimana memulainya kita terhubung. Saya seperti biasa tidak bisa mengontrol kadar harapan saya, saya selalu membubuhi dia di balik bayangannya harapan yang tinggi. Pada akhirnya ketika hal-hal yang saya harapkan tidak sesuai, saya berakhir kecewa. Sebelum melanjutkan harapan-harapan saya, saya berp

Minta Tolong

|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari projek pembiasaan menulis di bulan Februari. 29 hari penuh cerita| Hai. Hari ini ada yang harus kulakukan yaitu followup surat permohonan bantuan piala dan kesedian sambutan kepada bapak Bupati Cianjur untuk acara Ngamumule Budaya Sunda yang diajukan jum'at lalu (26/01/24). Ternyata setelah dikonfirmasi lebih lanjut suratnya masih dalam tahap proses. Jadi, kemungkinan 1-2 hari kedepan kita ke Pemda  lagi. Sebelum berangkat atau mungkin sedari semalam aku memikirkan hal apa yang harus kulakukan setelah dari Pemda atau kemana baiknya aku pergi? Diam di pedestrian sembari menikmati roti dan lalu lalang kendaraan, jalan-jalan di sepanjang trotoar, ke pasar meski hanya sekedar lihat-lihat, menelusuri Pemda, mejeng di alun-alun atau ke Pusda? Pilihanku jatuh ke opsi terakhir yaitu, Pusda. Aku enggak bawa Blacky (motor yang biasa kupakai), pagi tadi berangkat dianterin. Sebelum benar-benar keluar dari Pemda aku memikirk

Cerpen horor| Misteri jendela kamar

  Misteri Jendela Kamar Oke, aku akan menceritakan kisahku. Mungkin ini cerita pertamaku tentang hal yang berbau mistis aku yang baru mengalaminya pertama kali agak sedikit merinding dan takut. Oke, aku akan mulai menceritakannya.        Ada kejadian janggal di rumahku, kejadian janggal itu sering terjadi setelah mamah aku memutuskan untuk  bekerja dan meninggalkan aku bersama adik ku. Ya aku biasa tinggal di rumah berdua bersama adiku, tapi terkadang adiku menginap bersama temannya sehingga aku sendirian. Aku bisa saja menginap di rumah nenek ku yang tak jauh dari rumah hanya terhalang tiga rumah (cukup dekat bukan?) Tapi karena aku malas untuk keluar ya sudah aku di rumah saja ditemani oleh musik yang melantun dari handhpone. Bisa di bilang aku orangnya pemberani (๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚sombong amat) aku nggak percaya sama yang namanya hantu, pocong atau apapun lah itu namanya, aku sama sekali gak percaya. Meskipun banyak orang yang bilang kalo malam2 itu sering ada hal ini-hal itu tapi

Cakue Special untuk Sehan

Penawaran Pertama Mau saya belikan cakue?, kebetulan saya lagi mampir jajan dulu 17.54 Tawarku melalui pesan singkat yang sengaja kirim. Entah, ketika aku mengetik penawaran itu rasanya sedikit hm.. malu? Sekaligus senang. Karena dengan sedikit keberanian yang kupunya, akhirnya aku bisa menawarinya jajanan favoritku. Status di bawah nama kontak itu berubah menjadi mengetik, menandakan dia sedang mengetik untuk membalas pesan yang kukirimkan. Aku dengan harap cemas memperhatikan status mengetik itu. Aku tidak sabar menunggu balasannya. Enggak 17.56 Singkat, jelas dan padat. Sial. Sebenanya jawaban yang dia berikan cukup membuat aku tersadar, bahwa kita sejauh itu. Aku tidak sedekat itu untuk menawari apa yang ingin aku beli. Sedikit memutar otak, kutemukan jawaban yang pas  untuk mengalihkan perasaan ngenesku karena tawaran ditolak. Kalaupun mau juga beli sendiri sih wkwk 17.56 Jawabku agar penawaran yang sebelumnya terkesan sekedar basa-basi. Dia menjawab. Tuh kan, udah ketebak bakal k

4 Alasan Saya Malas Update Blog

Hallo, ini Drie. Hari ini saya tidak sengaja melihat update-an di laman facebook Kumpulan Emak-Emak Blogger tentang blog challenge satu hari satu post, dalam rangka menyambut hari Blogger yang jatuh pada 27 Oktober nanti. Setelah saya cermati, ternyata saya tertarik untuk mengikuti challenge tersebut. Kebetulan saya memang sedang mengkomitmenkan diri untuk konsisten menulis lagi, untuk mencairkan kebekuan kata dalam otak saya, kekakuan saya dalam menulis dan keasiangan saya dengan cerita. Challenge ini akan saya jadikan sebagai pemantik untuk menulis dan aktif lagi ngeblog, agar ‘rumah’ tempat saya menumpahkan cerita kembali lagi hidup dan terisi. Blog challenge ini akan dilaksanakan mulai dari 19 Oktober s.d 25 Oktober dengan tema berbeda setiap harinya. Tentunya ini akan menjadi tantangan tersendiri buat saya, dan semoga saya bisa berkomitmen hehehe. Bisa lah ya? Cuman 7 hari aja kok . Mari kita lihat, Drie semoga kamu berhasil. Tulisan pertama ini akan membahas men

Hal-hal yang saya sadari ketika tidak menulis

|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari project pembiasaan diri menulis, jadi selamat berkelana| Hi, Sudah lima hari saya enggak menulis untuk melaporkan kegiatan atau perasaan saya. Dan saya menyesal karena pikiran saya tidak tertuang dengan baik. Saya telah membiarkannya menumpuk dalam kepala hingga rasanya ingin pecah. Lima hari ini kepala saya penuh dengan kemarahan-kemarahan kecil yang sengaja saya sembunyikan, rasa kecewa yang entah bagaimana hinggap di kepala (lagi), rasa sedih yang kembali mengkungkungi hati dan rasa takut yang menjelma bayangan senantiasa memeluk jiwa. Saya kembali terlena oleh luka-luka dan rasa takut dari masa lalu. Saya kembali terjebak pada pikiran-pikiran keraguan hingga saya ingin berhenti dan menyerah. Melihat diri seperti itu, saya merenung dan berusaha menganalisis perasaan yang dirasakan dan tetap menjaga kesadaran agar tetap bisa mengendalikan diri. Hal-hal yang tidak saya tulis adalah hal-hal yang saya selalu lari darinya. Keti