Namanya juga kehilangan (again), jadi kosong. Semua cerita tentang kamu sudah terhapus, hilang.
Tulisan-tulisanku kehilangan tokoh utamanya, bahkan sampai sekarang belum menemukan penggantinya. Jadinya ya tetap kosong, tanpa cerita sang tokoh utama.
Karena kamu yang awalnya kujadikan tokoh utama dalam setiap tulisan-tulisanku memilih pergi, mengakhiri setiap cerita sebagai tokoh utama.
Meski katamu "kamu bisa mencari tokoh utama yang jauh lebih baik daripada aku, sang tokoh yang bisa membuat tulisan-tulisanmu jauh... lebih berwarna dan bahagia"
Haaahh... sulit memang. Sang tokoh utama terlalu melekat dalam setiap jari-jari yang merangkai kata tuk menjadikannya tulisan.
Kepada kamu sang tokoh utama dari setiap tulisanku yang lebih memilih pergi meski cerita belum selesai. Terima kasih selama ini sudah menjadi warna dan rasa dari setiap tulisanku.
Comments