Jadi malam ini, sekitar pukul 00.13 aku belum tidur. Karena aku sedang membereskan tulisanku yang akan aku upload di blogku. Sudah cukup lama juga sejak terakhir kali aku upload tulisan.(Maafkan aku ya, aku menelantarkan mu )
Dan disini, di kursi dengan buku-buku berserakan di depanku. karena, niat awalnya aku mau belajar, dan baca-baca untuk pesiapan ulangan online besoknya. Tapi ya gitu, malah murtad ke streaming Youtube dan asik mutualan dengan orang lain di telegram. Ya gak papa hehe biar nambah-nambah followersss haha lumayan kan?
Jadi, entah kenapa sejak tadi pagi cuaca hari ini tuh berangin, gak hujan tapi mendung, panas tapi gak panas gitu loh, orang aku jemur pakaian dari pagi sampe tengah hari gak kering-kering.
Angin menyeruak masuk, menyapa bulu-bulu kaki dan tanganku, membelai manja leherku hingga aku merasa sedikit kedinginan. Untuk awal-awal aku merasa baik-baik saja, tak ada apa-apa. Tapi, setelah merasa bulu kudukku merinding, dan di sekitarku aku mendengar suara kayak 'duk, duk' gitu, seperti seseorang yang sedang mengetuk-ngetuk kaca. Aku mencoba untuk tenang, menyingkirkan segala sugesti buruk ku dan tetap melanjutkan kegiatan menulisku. Karena dalam pikiranku nanggung kalo gak di lanjutin, nanti kalo di tunda dulu keburu males lagi.
Aku tetap melanjutkan kegiatan menulisku. Sesekali, aku berhenti dan mengambil minum ke dapur. Karena tempat ku biasa belajar dekat dengan dapur, sangking dekatnya tinggal melangkah 3-4 langkah saja, itu udah sampe di tempat air minum.
Dapur di rumah gak terlalu luas ya, tapi lumayan kalo di gunakan untuk masak itu nyaman.
Hanya ada kompor, rak piring, meja makan kecil, kulkas di dekat dispenser, dan lemari kecil untuk menyimpan nasi. Dan asal kalian tau, tepat di atas tempat kompor itu ada jendela dan jendelanya itu langsung tembus ke belakang rumah tetangga ku dimana terdapat kebun dan kolam. Jendela itu tak di kasih tirai, jadi mau malam mau siang itu jendela tetap menampilkan kebun dan kolam. Hanya saja, aku udah terbiasa sih dengan itu. gak, masalah.
"Ciak, ciak, ciak" dari belakang rumahku terdengar suara seperti anak ayam yang mencari induknya. Yang sialnya itu membuat bulu kudukku merinding. Karena kata orang kalo ada suara anak ayam malam-malam itu bukan ayam biasa melainkan ada kuntiiiiiiii... ihhhhgggkkk aku bergidik ngeri.
Tunggu. suara ayam itu semakin lama, semakin menjauh dan itu artinya kebalikan dari suaranya. Kalo suara itu semakin jauh berarti makhluk yang di bilang kunti itu berada dekat, begitupun sebaliknya, kalo suara ayam itu dekat berarti dia jauh.
Tapi, karena apa yang aku kerjakan belum selesai dan sedikit lagi akan beres yaudah, nanggung lanjutin aja.
Sebenarnya, kakiku udah mulai gemetar sejak mendengar suara 'anak ayam' itu menjauh, yang artinya aku tau dia mendekat.
Aku semakin merinding tak kala aroma bunga melati singgah di penciumanku.
"Alamakkk, ya Allah. Jauhkanlah-jauhkanlah" doa ku.
Yang aku tau, sesuatu akan terjadi karena perasaanku sudaha tidak enak.
Aku manautkan kedua tanganku, berharap itu bisa menambah keberanian ku. Dimana saat itu, aku sudah tak berani bergerak bahkan untuk sekedar menengok ke arah jendela dapur yang sejak tadi ada suara ketukan saja, aku tak berani.
Lama kelamaan, suara ketuka itu semakin keras, dan ritme nya semakin cepat. Itu sukses membuatku ingin mengeluarkan hasil metabolisme tubuhku, saat itu juga.
"Aghhhhhhkkkkkkkkk"
aku menjerit tat kala melihat sosok dibalik jendela dapurku itu. Dengan mata horor dan lingkaran pandanya. Seperti tidak pernah tidur selama satu tahun. Wajah pucatnya, rambut panjang tergerai, baju putihnya dan tangan nya yang melambai-lambai seolah berkata
"Hai"
"Brukk" saat itu juga, badanku ambruk dan penglihatanku menggelap.
Sejak kejadian itu, aku tak berani lagi berdiam diri di rumah sendirian. Apa lagi kedapur malam-malam atau belajar sampai larut malam.
And
Hallo teman-teman. Aku indri, dan kalian boleh panggil aku apa aja, tapi teman-temanku kebanyakan memanggilku dengan sebutan indri, Bu indri, Ndri, Drie dan sebagainya. Mau panggil aku apa aja boleh, selama kamu nyaman dan aku nyaman yaudah, kita jadian aja. Eh, bukan. Maksud aku, gak papa boleh heheh.
Gimana, ceritanya dapet gak fell nya? Maafken, itu seadanya aja hehe. Buat teman-teman yang baca, kalo misalkan ada saran dan masukannya boleh di tulis di kolom komentar. Supaya, bisa buat bahan evaluasi untuk kedepannya.
Asli untuk aku post cerota ini aja udah merinding, apa lagi pas aku lagi nulisnya.
Amit-amit, takut jadi kenyataan.
Tulisin juga ya, kesan kalian gimana perasaannya waktu baca ceritanya.
Jangan lupa juga, bantu share dan subscribe juga ya๐ค.
Comments