Di bawah cahaya rembulan yang redup. Kesunyian malam mendominasi hanya ada suara jangkrik pemecah kesunyian berusaha menjadi sosok penghibur malam yang tengah temaram.
Aku meratap kaku, kosong tak terbatas. Entah apa yang merasuku pikirku.
Tertinggal jauh, sendirian, tak pantas, menyedihkan, bahkan mungkin menjijikan.
Aku menangis dalam diam, entah apa yang menjadi alasan air mata itu meluncur begitu saja hatiku tiba-tiba sesak, sakit. Menangis keras, ingin ku berteriak menumpahkan segala rasa yang bersemayam dalam diri.
Aku menangis tengah malam dalam kesunyian. Hanya gemercik air kolam yang menjadi musik malam. Udara begitu dingin menandakan bahwa manusia tengah terlelap dengab mimpi indahnya masing-masing. Berbeda dengan diriku yang masih terjaga, enggan menutup mata. Takut jika besok yang menantiku adalah sebuah duka tak di sangka-sangka.
Comments