"Kau mengetahuinya bukan!“
" Tau apa?" bertanya seolah tidak mengetahui apapun. Dan memang benar dia tidak mengetahui apa yang di maksud perempuan di hadapannya ini
"Tau apa?" sekali lagi Dia menegaskan
"Kau tak perlu berpura-pura tidak tahu" ucapnya tidak terima jika manusia yang ada di hadapannya ini bersikap seolah tak tau apa-apa. Padahal Dia tau sendiri bahwa Arian mendengar percakapan dengan Doni di belakang tadi.
"Apa yang harus aku tahu, Aku benar-benar tak mengetahui apa-apa"
"Alah sudah lah lupakan " Nira mulai jengah dengan Arian, tidak mungkin jika Arian tak mengetahui apa yang ia maksud. Jelas-jelas Nira melihat Arian berada di balik tembok ketika Nira bersama Doni membicarakan sesuatu di belakang sekolah. Daripada amarahnya semakin memuncak karena melihat wajah bodoh Arian di hadapannya Nira memutuskan untuk pergi dari hadapan Arian.
"Tunggu Nira, jelaskan dulu padaku apa yang kau tanyakan itu. Apa yang aku tahu, apa maksudmu? " Arian menahan tangan Nira dengan kuat
" Lepaskan, itu bukan sesuatu yang penting"
"Jelaskan dulu padaku apa maksudmu"
Nira menatap wajah Arian dengan jengah. Ingin rasanya ia menenggelamkan Arian ke dasar Samudra Atlantik agar ia tidak melihat wajah bodoh Arian lagi.
"Bodoh... "
" Apa.. " Arian semakin bingung
" Bodoh. Kau sungguh bodoh"
"Apa, apa yang salah denganku?"
Nira menyentakkan tangannya kuat hingga pegangan Arian lepas
"AKU MENYUKAIMU. BODOH"
Arian terdiam kaku mendengar ucapan Nira, pikirannya berusaha mencerna apa yang baru saja ia dengar
Nira menyukai Arian
Nira mengatakan menyukai Arian
Nira menyukai ku, Nira benar-benar mengatakan menyukaiku
"Apa kau tak..... "
"Jadi maksudmu selama ini apa yang aku lakukan tidak cukup jelas untuk memberitahumu bahwa aku menyukaimu?. Sarapan pagi, sapaan pagi, melakukan apa yang kau inginkan, berusaha selalu berada di sampingmu, bertukar kabar, mengkhawatirkanmu, apa itu tidak cukup jelas untukmu? " Jelas Nira dengan wajah yang sudah memerah padam, ia tak habis pikir dengan Arian. 'manusia bodoh ini benar-benar memiliki tingkat kepekaan yang rendah. Kenapa aku harus menyukai menusia bodoh ini'.
Bukan perkara yang mudah bagi Nira untuk menyembunyikan perasaannya kepada Arian selama tiga tahun ini. Nira sudah menyukai Arian sejak pertama kali ia bertemu di kelas baru, hingga mereka menjadi dekat bahkan sampai sekarang. Awalnya bagi Nira itu sudah lebih dari cukup, bisa selalu bersama Arian, bertukar kabar, saling perhatian tapi lama kelamaan ia jengah sendiri. Di mana ia harus merasakan kecemburuan ketika Arian berdekatan dengan orang lain, Nira ingin mengatakan untuk jangan dekat-dekat dengan orang lain tapi Nira menyadari posisi ia seperti apa di hadapan Arian. Dia bukan siapa-siapa.
Sampai detik dimana Nira sudah merasa tidak tahan dengan apa yang hatinya rasakan, sakit saat melihat Arian akrab dengan orang lain, marah saat Arian tak memberinya kabar. Dan segala hal yang membuat hatinya lelah sendirian.
..
Arian masih bergeming dengan kediamannya. Lidahnya seakan-akan kelu untuk mengeluarkan kata-kata, ia terlalu shok dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Ahh sudahlah lupakan, anggap saja aku tidak pernah mengatakan apa-apa oke? "
" Aku hanya ingin mengatakannya saja, supaya kau tau perasaanku. Aku sudah muak lelah sendirian, aku tak menuntut jawabanmu karena itu pernyataan bukan pertanyaan" putus Nira ketika melihat Arian tidak memberikan tanda-tanda akan berbicara sebelum akhirnya Nira memutuskan untuk pergi dari hadapan Arian.
"Tunggu Nira, Apa kau tak ingin mendengarkan apa respon ku? " Nira terdiam dengan langkahnya.
"Dengarkan mungkin aku hanya akan mengataknnya sekali saja, jadi dengarkan baik-baik.."
"Aku juga menyukaimu"
_______
Hulfffff,, andai semudah itu mengatakan dan seindah itu akhirnya. Orang yang kita sukai ternyata juga menyukai kita, gimana kalo jadinya ternyata orang yang kita sukai nggak suka sama kita huaaa rasanya pasti ingin tenggelam kedalam pasir mengubur wajah yang sudah terlanjur malu..
Tapi nggak papa, kalo kamu menyukai seseorang lebih baik katakan saja dari pada harus menyembunyikannya. Mau respon dia baik atau nggak itu urusan nanti, yang terpenting sudah siap hati hehehe.
Hanya orang pemberani yang bisa melakukan itu he, dan sayangnya aku bukan orang pemberani itu.
Bahagian untuk kalian yang senantiasa menyukai seseorang dalam diam dan tak luput mendoakannya di setiap malam :)
Comments