Rintik nya menyerang bumi bertubi-tubi.
Seolah menyuarakan rindu yang lama terbendung.
Aku termenung, menikmati butir demi butir air yang menyentuh halus wajahku.
Membawa ku berkelana kedalam kisah masa lalu.
Aku terdiam kaku, bagaikan tugu patung pahlawan. Merasakan setiap tetesan air dengan khidmat. Sembari memejamkan mata dan mulai mengingat masa itu, masa dimana saat kita bercanda bersama di bawah riuhnya air hujan.
Kamu tertawa, karena bahagia.
Sementara aku tersenyum karena melihatmu tertawa. Dengan tenang kau berkata "aku menyukai hujan". Kemudian menatapku sembari tersenyum "terlebih saat bersamamu, aku semakin menyukainya".
Kau tau? Kata yang hanya terdiri dari sepuluh kata itu mampu membuatku melayang setinggi-tingginya. Seperti ada kupu-kupu yang menggelitiki perut, serasa berbaring di taman yang penuh dengan bunga indah.
Comments