|Selamat memaknai, setiap hari, indrii.
Seseorang me-reply salah satu postinganku yang membagikan link up blog terbaru dengan caption ‘Mumpung ingat, apakah ini bisa disebut puisi? Idk. Selamat membaca dan berkelana pada untaian kata yang tidak begitu tertata apalagi bermakna’. Kurang lebih seperti ini,
Setiap kata, kalimat sampai menjadi sebuah tulisan itu
selalu punya makna nya sendiri ko ndri, bahkan bila itu hanya untuk penulis nya
sendiri, sebab makna adalah jiwa dari isi tulisan yang diwarnai. Selamat
memaknai, setiap hari, indrii.
….Menulis itu sama dengan membebaskan pikiran ndri, jadi
bebasin pikiran kamu dan biarkan orang-orang membebaskan pikiran nya sendiri
dalam memaknai tulisanmu.
Jika kutelaah kembali dari makna yang terselip di caption
itu, memang ada perasaan ketidak percayaan diri dan rasa takut. Jadi, ketika
pesan itu kubaca aku merasa tertampar dan diingatkan kembali. Bahwasannya
mengenai makna dalam suatu tulisan itu urusan sipenulis dan hasil tulisannya. Bagaimanapun
aku menulis, sedikit banyaknya pasti akan ada makna yang kuselipkan sekalipun
hanya aku yang mengerti. Tentang makna yang ingin disampaikan, itu menjadi
urusan pembaca bagaimana mereka memaknainya.
Sebuah tulisan itu selalu punya maknanya sendiri kok
ndri
setiap orang memiliki cara dan gaya tersendiri dalam
menyampaikan makna atau maksud yang ingin disampaikan melalui tulisannya. Ada yang
secara gamblang membeberkan maknanya sehingga pembaca bisa paham maksud yang
ingin disampaikannya secara langsung. Ada juga yang secara tersirat, yakni pembaca
harus menelaah atau bahkan melakukan pembacaan berulang untuk memahami
maknanya. Itu tergantung sang penulis sendiri, ingin menggunakan cara atau gaya
yang mana. Seperti yang kukatakan, sedikit banyaknya sebuah tulisan pasti
memiliki maknanya tersediri sekalipun hanya bisa dipahami oleh diri sendiri. Karena,
makna adalah jiwa dari isi tulisan yang diwarnai.
Menulis itu sama dengan membebaskan pikiran ndri,
Sejak awal kenapa aku senang dengan menulis tujuan utamanya
adalah untuk membebaskan pikiran. Beberapa kali dalam artikel dan tulisan yang
kubuat, aku menjelaskan bahwa tulisan membantuku mengurai hal-hal rumit yang
ada dipikiran. Terciptanya blog ini juga dilandasi dengan alasan yang sama,
meski sebenarnya alasan yang paling kuat adalah supaya dapat cuan hehe.
Bebasin pikiran kamu dan biarkan orang-orang
membebaskan pikiran nya sendiri dalam memaknai tulisanmu
Iya, selain bertujuan untuk melepaskan pikiran, aku juga ingin
membantu pembaca membebaskan pikiran dengan membaca tulisan-tulisanku. Melalui tulisanku
aku ingin mengajak pembaca untuk merilekskan dirinya sendiri, mengajaknya
berkelana pada dunia dari sudut pandangku. Aku ingin menyentuh hati para pembaca
melalui tulisanku, meinggalkan pesan dan kesan yang mendalam dan bermakna. Aku ingin
menjadi bernilai dan ikut mengambil peran dalam kehidupan seseorang melalui
tulisanku. Aku ingin menebarkan ‘sedikit’ kebaikan yang kupunya melalui
tulisanku, memberi mereka ketenangan selayaknya kekhidmatan laut bercinta
dengan ombak dibawah temaram jingga tenggelam.
Jadi, mari kita maknai tulisan. Semoga tulisan membantu melebur rasa lelahmu.
Selamat memaknai, setiap hari, indrii.
Hidup adalah bagaimana cara kita bisa mengambil makna dari
apa yang telah kita lalui dan temui. Dengan memaknai hidup akan lahirlah sebuah
rasa syukur yang bisa membantu kita lebih bahagia menjalani kehidupan. ‘selamat
memaknai, setiap hari, indrii’, bagiku kata ini memiliki makna mendalam dan
penting. Kata-katanya melekat sepanjang malam dalam ingatan, membuatku merenung
dalm menyelami pikiran. Apakah selama ini aku masih belum bisa mengambil makna
dari apa yang telah kulalui dan temui sehingga seringkali rasa sesal datang
menghampiri? Ini menjadi PR untuk diriku sendiri untuk lebih bisa memaknai.
Semoga teman-teman lebih bisa mengambil makna.
Comments