Skip to main content

Ayahku GILA!!

Namaku Ae, aku tinggal bersama ibu dan ayahku ralat bukan dia bukan ayahku. Karena Aku tak punya ayah. Meskipun lelaki tua yang ada di rumahku itu mengaku sebagai ayah. Tapi, aku tak pernah menganggapnya demikian aku terlalu membencinya. Entahlah, setiap kali melihat wajahnya hati ini merasa dengkol dan greget.

setiap tutur kata yang terucap darinya aku tak suka mendengarnya ingin rasanya aku menyumpal mulut berisik bak radio butut itu. Aku terlihat durhaka bukan??? Biarlah semua orang menganggapnya seperti itu tohh mereka tidak tau keadaanku yang sebenarnya.

Biar ku ceritakan kenapa aku membenci ayahku. Ayah ku itu Gila, dia pernah membunuh orang bahkan ibuku saja hampir mati di tangannya. kenapa?? Apa kalian juga mau mengolok-ngolokku seperti teman-temanku disekolah yang setiap pagi meneriakkan

"Dasar anak pembunuh"

"Anak orang gila ngapain sekolah, salah masuk kali"

Kata-kata itu hampir membuatku depresi padahal yang pembunuh dan gila itu ayahku bukan aku. Kenapa aku juga jadi sasaran?? Ya karena aku anaknya. Tapi kata-kata itu sebisa mungkin tak aku masukan dalam hati meskipun rasanya benar-benar sakit.

Ayahku pernah masuk penjara bahkan hampir di kenai hukum mati tapi karena keadaan jiwa ayah yang tak normal jadi hukuman itu di batalkan diganti dengan perawatan Intensif di salah satu rumah sakit jiwa.

Setelah hampir 3 tahun ayah di rawat akhirnya ia dinyatakan sembuh dan kembali pulang kerumah. Awalnya aku tak bisa menerima ia kembali karena aku sangat membencinya karena dia aku tak punya banyak teman.
Tetapi ibuku dengan lemah lembut membujukku hingga aku meng iyakannya.

"Bagaimanpun keadaanya dia tetap ayahmu kau harus hormat padanya" itu yang selalu ibu katakan padaku ketika aku mulai kesal dengan ayah.

"Dasar lelaki tua itu. Merepotkan saja"

Hari ini ibuku pergi jualan keliling dan sekarang Aku melihat dia lelaki tua dan gila itu didapur sedang mengumpulkan plastik-plastik bekas makanan yang kemudian ia bakar disembarangan tempat untung saja aku segera memergokinya kalo tidak mungkin rumahku sudah terbakar. Aku mematikan semua api yang menyala kemudian langsung menarik ayah ke rumah tapi tenaganya lebih kuat dariku hingga aku yang tersungkur dan hampir saja ayah akan melayangkan sebuah katel kewajahku tapi untung saja ibu segera datang dan mencegahnya.

Gila aku benar-benar tak tahan dengan keadaan ini. Lama-lama aku juga bisa gila seperti lelaki tua itu aku tak mau menyebutnya ayah karena dia bukan ayahku.

Teriakan ibu dari dapur cukup mengagetkanku, aku yang baru saja beranjak dari dapur segera kembali kedapur dan melihat apa yang sedang terjadi. Jlebbbbb!!!! Lelaki tua bangka itu mengarahkan pisau keperut ibuku hingga darah bercucuran dari perut ibu.

Aku yang kalangkabut sekaligus di selimuti oleh emosi yang menggebu tanpa basa-basi mengambil sebuah botol yang ada di dapur lalu tanpa pikir panjang ku arahkan kekepala lelaki tua bangka itu

"Prankkkkkkk" 

Tepat mengenai kepala ayah
Seketika badanku kaku apa yang telah aku lakukan?? Apa aku membunuh ayah?? Nggak seharusnya tadi aku jangan memukulnya. Tidak aku tidak sengaja melakukannya.

Melihat lelaki tua itu tersungkur dan darah yang merembes dari kepalanya akibat pukulanku serta terlihat tak bernapas lagi. Apa lelaki tua itu MATI?.

Apa dia mati?
Apa dia mati??

Aku tersungkur hingga beberapa saat kemudia aku menolong ibu memeriksa detak jantungnya dan ternyata masih ada kemudian aku langsung membawanya keluar rumah dan meminta pertolongan.

Hingga beberapa waktu kemudian garis polisi terpasang di rumahku, ya setelah ibu dibawa kerumah sakit langsung ada polisi yang datang kerumahku entah siapa yang melaporkannya  mungkin tetanggaku. Dan jasad Lelaki tua itu di bawa oleh polisi kerumah sakit untuk pemeriksaan sementara aku menjadi tersangka meskipun aku melakukannya untuk perlindungan diri.

Ya aku terima keputusan itu, setidaknya aku telah meniadakan lelaki tua itu yang kemungkinan tak akan pernah ada lagi dan menyusahkan ibuku.

Sementara ibu dia dirawat dirumah sakit dan belum sadarkan diri. Dalam lubuk hatiku berharap ibu segera sadarkan diri.

Aku digiring oleh polisi dengan tangan yang diborgol untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan untuk terakhir kalinya aku melihat rumahku yang menjadi saksi kejadian itu..

"Setidaknya seperti ini lebih baik"

Comments

Mungkin kamu suka:

Kenapa Sebuah Jam tangan bisa seharga Jutaan bahkan Miliaran rupiah Rolex, Patek philippe, swiss

Kenapa hanya sebuah jam tangan bisa semahal itu? Hingga ratusan juta. Beberapa minggu lalu saya melihat salah satu vidio kumpulan vidio tiktok yang lagi rame di facebook. Salah satu vidio yang membuat saya tertarik adalah vidio dengan username @Indrakenz, kalian pasti tau dong dia siapa? Pastilah sudah tak asing lagi dengan nama itu. Namanya yang akhir-akhir ini sering muncul di layar beranda sosial media kalian (mungkin, karena di beranda saya dia sering muncul). Orang bilang dia sultan. Setelah saya melihat dan telusuri lebih dalam lagi ternyata emang benar dia sultan hehe.  Karena, cara dia membuat vidio atau menyampaikan ekspresinya dalam akun tik tok pribadinya tak jarang banyak netizen yang gemas dengan tingkah sosok sultan tersebut. Karena terkesan pamer dan sombong dengan kekayaan yang dia punya.Tapi akhir-akhir ini banyak juga yang bilang kalo sosok Indra ini adalah salah satu panutan untuk terus berusaha dalam menggapai kesuksesan. Dalam vidionya terkadang sering

Maaf ya saya jadi berharap banyak

Salahnya saya selalu menyandarkan harapan pada sesuatu. Lebih seringnya pada orang, bahkan ke orang yang baru saya temui pun saya sering menggantungkan harapan dipundaknya. Besar harapan bahwa mereka yang saya gantungi harapan bisa memenuhi harapan-harapan saya. Ternyata tetap saja epilognya kalau menyandarkan harapan pada seseorang itu akan sad ending atau berakhir tidak baik. Karena salah tempat menggantungkan harapan. Satu-satunya tempat yang paling tepat untuk menggantungkan harapa-harapan kita adalah hanya kepada Allah SWT. Allah tempat bergantung atas segala sesuatu. Di jamin deh enggak bakal kecewa. Saya juga sedang berharap banyak, pada seseorang yang tidak sengaja saya temui entah bagaimana memulainya kita terhubung. Saya seperti biasa tidak bisa mengontrol kadar harapan saya, saya selalu membubuhi dia di balik bayangannya harapan yang tinggi. Pada akhirnya ketika hal-hal yang saya harapkan tidak sesuai, saya berakhir kecewa. Sebelum melanjutkan harapan-harapan saya, saya berp

Minta Tolong

|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari projek pembiasaan menulis di bulan Februari. 29 hari penuh cerita| Hai. Hari ini ada yang harus kulakukan yaitu followup surat permohonan bantuan piala dan kesedian sambutan kepada bapak Bupati Cianjur untuk acara Ngamumule Budaya Sunda yang diajukan jum'at lalu (26/01/24). Ternyata setelah dikonfirmasi lebih lanjut suratnya masih dalam tahap proses. Jadi, kemungkinan 1-2 hari kedepan kita ke Pemda  lagi. Sebelum berangkat atau mungkin sedari semalam aku memikirkan hal apa yang harus kulakukan setelah dari Pemda atau kemana baiknya aku pergi? Diam di pedestrian sembari menikmati roti dan lalu lalang kendaraan, jalan-jalan di sepanjang trotoar, ke pasar meski hanya sekedar lihat-lihat, menelusuri Pemda, mejeng di alun-alun atau ke Pusda? Pilihanku jatuh ke opsi terakhir yaitu, Pusda. Aku enggak bawa Blacky (motor yang biasa kupakai), pagi tadi berangkat dianterin. Sebelum benar-benar keluar dari Pemda aku memikirk

Cerpen horor| Misteri jendela kamar

  Misteri Jendela Kamar Oke, aku akan menceritakan kisahku. Mungkin ini cerita pertamaku tentang hal yang berbau mistis aku yang baru mengalaminya pertama kali agak sedikit merinding dan takut. Oke, aku akan mulai menceritakannya.        Ada kejadian janggal di rumahku, kejadian janggal itu sering terjadi setelah mamah aku memutuskan untuk  bekerja dan meninggalkan aku bersama adik ku. Ya aku biasa tinggal di rumah berdua bersama adiku, tapi terkadang adiku menginap bersama temannya sehingga aku sendirian. Aku bisa saja menginap di rumah nenek ku yang tak jauh dari rumah hanya terhalang tiga rumah (cukup dekat bukan?) Tapi karena aku malas untuk keluar ya sudah aku di rumah saja ditemani oleh musik yang melantun dari handhpone. Bisa di bilang aku orangnya pemberani (😁😁😂sombong amat) aku nggak percaya sama yang namanya hantu, pocong atau apapun lah itu namanya, aku sama sekali gak percaya. Meskipun banyak orang yang bilang kalo malam2 itu sering ada hal ini-hal itu tapi

Cakue Special untuk Sehan

Penawaran Pertama Mau saya belikan cakue?, kebetulan saya lagi mampir jajan dulu 17.54 Tawarku melalui pesan singkat yang sengaja kirim. Entah, ketika aku mengetik penawaran itu rasanya sedikit hm.. malu? Sekaligus senang. Karena dengan sedikit keberanian yang kupunya, akhirnya aku bisa menawarinya jajanan favoritku. Status di bawah nama kontak itu berubah menjadi mengetik, menandakan dia sedang mengetik untuk membalas pesan yang kukirimkan. Aku dengan harap cemas memperhatikan status mengetik itu. Aku tidak sabar menunggu balasannya. Enggak 17.56 Singkat, jelas dan padat. Sial. Sebenanya jawaban yang dia berikan cukup membuat aku tersadar, bahwa kita sejauh itu. Aku tidak sedekat itu untuk menawari apa yang ingin aku beli. Sedikit memutar otak, kutemukan jawaban yang pas  untuk mengalihkan perasaan ngenesku karena tawaran ditolak. Kalaupun mau juga beli sendiri sih wkwk 17.56 Jawabku agar penawaran yang sebelumnya terkesan sekedar basa-basi. Dia menjawab. Tuh kan, udah ketebak bakal k

4 Alasan Saya Malas Update Blog

Hallo, ini Drie. Hari ini saya tidak sengaja melihat update-an di laman facebook Kumpulan Emak-Emak Blogger tentang blog challenge satu hari satu post, dalam rangka menyambut hari Blogger yang jatuh pada 27 Oktober nanti. Setelah saya cermati, ternyata saya tertarik untuk mengikuti challenge tersebut. Kebetulan saya memang sedang mengkomitmenkan diri untuk konsisten menulis lagi, untuk mencairkan kebekuan kata dalam otak saya, kekakuan saya dalam menulis dan keasiangan saya dengan cerita. Challenge ini akan saya jadikan sebagai pemantik untuk menulis dan aktif lagi ngeblog, agar ‘rumah’ tempat saya menumpahkan cerita kembali lagi hidup dan terisi. Blog challenge ini akan dilaksanakan mulai dari 19 Oktober s.d 25 Oktober dengan tema berbeda setiap harinya. Tentunya ini akan menjadi tantangan tersendiri buat saya, dan semoga saya bisa berkomitmen hehehe. Bisa lah ya? Cuman 7 hari aja kok . Mari kita lihat, Drie semoga kamu berhasil. Tulisan pertama ini akan membahas men

Hal-hal yang saya sadari ketika tidak menulis

|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari project pembiasaan diri menulis, jadi selamat berkelana| Hi, Sudah lima hari saya enggak menulis untuk melaporkan kegiatan atau perasaan saya. Dan saya menyesal karena pikiran saya tidak tertuang dengan baik. Saya telah membiarkannya menumpuk dalam kepala hingga rasanya ingin pecah. Lima hari ini kepala saya penuh dengan kemarahan-kemarahan kecil yang sengaja saya sembunyikan, rasa kecewa yang entah bagaimana hinggap di kepala (lagi), rasa sedih yang kembali mengkungkungi hati dan rasa takut yang menjelma bayangan senantiasa memeluk jiwa. Saya kembali terlena oleh luka-luka dan rasa takut dari masa lalu. Saya kembali terjebak pada pikiran-pikiran keraguan hingga saya ingin berhenti dan menyerah. Melihat diri seperti itu, saya merenung dan berusaha menganalisis perasaan yang dirasakan dan tetap menjaga kesadaran agar tetap bisa mengendalikan diri. Hal-hal yang tidak saya tulis adalah hal-hal yang saya selalu lari darinya. Keti