"Pada intinya yang hilang pasti akan kembali"
Terik matahari menyengat wajah cantik nan putih itu, tetapi sang pemilik tak meraaa terganggu dengan itu ia terus saja bersemangat menunggu angkutan umum yang akan membawanya ketempat tujuan tempat dimana yang ia rindukan, tempat dimana ada kedua malaikat nya.
Dalam pikirannya satu-satunya yang ia inginkan adalah untuk segera sampai di rumah. Ya, tujuan akhir yang ia inginkan adalah pulang kerumah yang sudah hampir 5 bulaan ini ia rindukan.
"Hal pertama yang saya inginkan adalah segera bertemu dengan orang tua saya terutama dengan ibu saya karena sudah sangat-sangat rindu sekali" ucap seorang gadis yang baru menginjak 17 tahun pada bulan maret lalu.
Pergi ke kota orang seorang diri sudah ia lakukan sejak beberapa bulan setelah keluar Sekolah Menengah Pertama. Ia memilih langsung bekerja dari pada melanjutkan pendidikannya karena masalah biaya.
"Ya begitulah, kan biaya sekolah itu gak cukup dengan uang sedikit, sementara orang tua saya tidak mampu untuk membiayainya" tuturnya
Jadi secara berat hati ia meredam semua cita-citanya sedalam mungkin.
Berada jauh dari keluarga, meninggalkan orang-orang yang di sayanginya, harus bisa bertahan walaupun ada rasa ingin kembali itu harus di tahan sampai jatuh tempo waktunya pulang.
Ada alasan tersendiri di balik perginya mereka ada yang ingin membantu oranng tua, ada yang hanya sekedar mencari pengalaman dan lain sebaginya.
Seperti halnya Nala (nama samaran) salah satu pekerja yang belum lama ini baru pulang dari Bali.
" saya pergi kerja ya karena pengen punya uang haha, masih banyak keinginan saya yang belum terpenuhi kan kalo terus-terusan minta ke orang tua malu karenakan sudah dewasa" ujarnya.
Bebeda dengan Muti yang bekerja di Ibu kota negara atau dikenal dengan Jakarta. Sedangkan Nala memilih bekerja di Bali salah satu kota yang dikenal akan dinastinya yang beragam.
Berangkat ke Bali bukan bentuk dari rencana awalnya ia pergi secara mendadak karena di tempat awal ia bekerja banyak masalah yang menghampirinya di tambah lagi masalah akan keluarga jadi ia memutuskan pergi kebali yang secara kebetulan diajak oleh temannya.
"Nal ke bali yu?, ajak teman saya. Hayu gitu kata saya yang secara kebetulan waktu itu pikiran saya sedang kacau. Yaudah saya lergi deh tu ke bali tanpa ada persiapan apapun baju-baju saya pun saya tinggal di tempat kerja saya yang pertama saya hanya membawa uang, Handphone, dan baju yang saya pakai" ceritanya panjang lebar.
Nala menceritakan bagaimana ia sampai dibali, setelah ia sampai di bali ia menjual handphone nya karena untuk bekal hidup sementara disana.
"Makannya saya tak bisa memberi kabar pada orang tua saya. Saya memberi kabar setelah saya membeli handphone baru"
Setelah cukup hampir satu tahun ia bekerja di bali di salah satu restoran. Ia memutuskan untuk pulang, karena dampak dari virus covid-19 menjadi penyebab lestoran tempat ia bekerja di tutup. Tadinya Nala akan pulang tepat pada satu hari sebelum lebaran.
"Tapi ya mau gimana lagi, di sana saya sudah tidak bekerja sementara kebutuhan hidup tidak ada hentinya, jadi saya memutuskan untuk pulang".
Begitulah cerita mereka yang memiliki pengalaman bekerja di kota orang, ada sukanya, ada dukanya, ada serunya karena banyak teman dan memiliki pengalaman baru.
Comments