Skip to main content

Posts

Apapun Pekerjaannya Semoga Senantiasa Menjadi Berkah

"Apapun Pekerjaannya,  Semoga Senantiasa Menjadi Berkah"  Pagi-pagi saya sudah dimintai tolong untuk mengambil uang di ATM. Memang sudah biasa saya menjadi orang yang menerima jasa pengambilan uang (hehe ya lumayan buat nambah-nambah uang jajan). Dengan sedikit malas saya menyimpan sapu dari tangan saya karena saat itu saya akan menyapu halaman rumah, di tambah masih pagi dan udara masih dingin. Dengan segera saya bersiap-siap dan tak lupa juga menanyakan jumlah nominal uang yang harus saya ambil.  Tadinya saya akan pergi sendiri, tapi karena ada adik sepupu saya ya sudah saya memutuskan untuk membawanya saja karena itung-itung menemani di perjalanan.  Langit pagi begitu cerah dan sang surya nersinar dengan ceria di balik timur, saya lupa kalo ternya hari ini adalah hari  minggu jadi di sepanjang jalan saya menemukan banyak orang yang tengah berolah raga. Mereka sangat rutin sekali berolahraga di bandingkan saya yang hanya sesekali wkwkwk. Di tenah perjalanan saya

Sederhana Juga Udah Bahagia

Tingkat kebahagiaan seseorang berbeda-beda, ada yang bahagia karena bisa bertemu orang terkasihnya,  ada yang bahagia karena mendapat pelanggan, ada yang bahagia karena berkunjung ke salah satu tempat wisata, ada yang bahagia hanya karena melihat orang lain bahagia, ada yang bahagia bisa beli makanan favoritnya, ada yang bahagia hanya karena bisa berbincang banyak dengan orang penting, dan ada kebahagiaan sederhana lainnya yang bisa membuat orang bahagia.  Saya sendiri bahagia hanya karena melihat 3 orang membaca blog saya, dan itu sudah cukup untuk saya. Itu berarti saya berhasil membuat mereka tertarik dengan tulisan saya, meski hanya beberapa orang tapi itu suatu kebahagian sederhana saya.  Hari ini,  saya berkunjung ke salah satu cuci steam motor karena blacky (motor hitam saya) sudah lama tidak mandi hehe,  entah kenapa saya selalu enggan untuk memandikan Blacky padahal jika saya sendiri yang memandikan bisa gratis. Tapi saya lebih memilih untuk membawanya ke cuci stea

Sebenarnya Aku Berat Melepasmu

Waktu itu ketika kamu bilang "aku pergi ya?" sebenarnya aku berat melepasmu. Dan kamu dengan suara tenangmu bilang " aku yakin kamu akan baik-baik saja tanpa aku" aku kira kamu hanya bercanda dan tanpa ragu kamu benar-benar melangkah pergi.  Saat itu kamu hanya tidak tau saja seberapa sakitnya hatiku saat dengar kalo kamu akan pergi, bohong jika aku akan baik-baik saja tanpa kamu. Kamu nggak tau bagaimana berusahnya aku menahan air mataku sendiri agar tidak jatuh di hadapanmu.  Jika emang kalo kamu sudah tidak lagi menginginkan aku di hidupmu, kenapa harus melibatkan aku di kehidupanmu. Jika akhirnya kamu harus melepasku, dan membuat luka hatiku.  Jika sudah seperti ini aku bisa apa?  Meski sakit aku di paksa harus melepas. Jika tetap kupertahankan kamu akan semakin menghilang, jika tetap aku genggam kamu akan semakin tenggelam. Layaknya pasir pantai dalam genggaman tangan yang semakin erat di gemgam akan semakin hilang.  Aku sebisa mungkin mengobati ras

Masih Perihal Hujan dan Luka

Tadinya aku memang menyukai hujan. Tentunya itu sebelum aku bertemu kamu, sekarang entahlah. Entah aku masih menyukai hujan atau malah membenci hujan. Dulu aku selalu senang saat hujan datang di tengah kepenatanku menjalani hari, setiap butiran-butiran air hujan yang jatuh tepat di wajahku seolah-olah meleburkan semua rasa lelah. Aku juga senang saat berimajinasi di tengah-tengah hujan.  Aku selalu membayangkan akan ada pangeran berkuda putih yang mengulurkan tangannya untuk membangunkanku saat terjatuh,  lebay memang. Tapi itu sangat menyenangkan. Beda cerita kalo yang datang ternyata kamu dengan payung biru langitmu itu, itu adalah awal kebahagiaan sekaligus permulaan menuju luka. Hujan, selalu berhasil membawaku pada cerita yang penuh luka tapi hujan juga berhasil memberiku bahagia. Ada banyak kisah yang tercipta di balik hujan entah itu perihal luka, kecewa, bahagia, dan segala warna-warni cerita yang tercipta. Dan jangan lupakan,  bahwa kita juga pernah mengukir c

Antara Aku Kamu dan Hujan

Antara Aku Kamu dan Hujan Kita di pertemukan oleh hujan dan di pisahkan oleh hujan.  Aku tak tau jika akan berakhir seperti ini,  kisah antara kita berkaitan dengan hujan.  Itu sebabnya kenapa aku kadang membenci hujan, karena setiap kali melihat hujan secara bersamaan membawa ku berkelana pada memory masa lalu.  Hampir setiap cerita kita tersimpan rapat oleh hujan, hujan tau saat kita bahagia hujan juga tau saat kita tidak baik-baik saja.  Apapun tentang kita hujan selalu tau. Kau masih ingat saat pertama kali hujan mempertemukan dua insan yang berbeda? Waktu itu dikala matahari lebih memilih pergi dan merelakan awan hitam menetap dilangit lalu mencurahkan kesedihannya kepada bumi, saat itulah kita dua sosok manusia yang dipertemukan di bawah hujan. Saat itu aku tengah menangis di bawah hujan bersamaan dengan perasaan hancur tak tertahan. Seseorang telah melukainya, dan ternyata hujan merencanakan sesuatu di antara kita. Kau datang dengan payung biru langitmu  berusah

Alvin

Kematian itu memanglah pasti adanya. Bukan hanya sekedar kabar ataupun kata belaka. Entah itu sekarang, besok, atau nanti kita pasti akan mati. Kau tau, sejatinya kematian itu adalah garis finish kehidupan. Dimana itu adalah kemenangan telak untuk hasil dari kehidupan kita. Kita tidak tau kehidupan seperti apa yang akan kita hadapi setelah melewati garis finish ini. Maut tak pernah pandang waktu, umur, jabatan, kesehatan, atau apapun itu.  Yang pasti maut akan menjemput siapa saja yang hidup. Dan tentunya setiap makhluk hidup sudah mempunyai garis waktunya masing-masing. Lantas, bagaimana dengan manusia yang belum sampai pada batas waktu yang di tentukan tapi menginginkan pulang terlebih dahulu?. Ini kisah Alvin,  sosok remaja yang hampir saja mati tenggelam di sungai karena sengaja menceburkan diri ketika air sungai tengah naik.  Entah apa yang menjadi alasan atas tindakannya yang pasti ada sesuatu yang dia alami. Terlepas dari keadaan sekolahnya yang bisa di bilang t

Tak Seharusnya Aku Mengenalmu

 Seharusnya dulu aku tak usah menyapamu,  biarkan saja kau berlalu tanpa ada adegan saling temu dan mengenal satu sama lain.   Biarkan saja cerita kita tak pernah tercipta karena pada akhirnya hanya aku yang mendamba bahwa aku dan kamu akan menjadi kita.  Semesta, waktu itu memang seperti menjanjikan bahwa kita akan saling terikat satu sama lain nyatanya itu hanya pengharapanku yang berlebihan. Semesta, memang tak menjanjikan bahwa kita akan bersama hanya saja itu tampak akan bersama. Saling berbagi kabar,  perhatian, dekat setiap waktu,  berbagi cerita,  bahkan sebelum tidurpun kita bertukar kabar,  saling melempar canda lewat telepon malam.  Huh,,  sungguh malam yang indah.  Pikirku cerita kita akan bertahan lama hingga aku-kamu benar-benar akan menjadi kita,  nyatanya baru seperempat certia kita sudah harus mengakhiri cerita. Tidak seru bukan,  aku yang berpengharapan lebih bahwa aku dan kamu akan menjadi kita hanya bisa menertawakan kebodohan diri sendiri.  Terlalu perc

Jangan Menyesali Apapun Karena Kamu Gak Bisa Mengulanginya Lagi

"Jangan Menyesali Apapun Karena Kamu Gak Bisa Mengulanginya Lagi" Pernah gak sih kamu ngambil suatu keputusan dan berakhir dengan penyesalan?  Hmm aku sendiri pernah,  pernah seperti itu dimana aku ngambil suatu keputusan dan akhirnya berakhir dengan penyesalan.  Sebenarnya kalo di pikir ulang lagi sering kali aku seperti itu,  mengulang hal yang sama setiap kali mengambil keputusan.  " Aku udah yakin sama keputusan yang aku ambil,  aku gak akan menyesalinya" Ehh,  tetap aja penyesalan itu selalu datang perlahan mengelus hati,  merayu agar di izinkan untuk masuk. Dan akhirnya masih dengan ending yang sama.  Kalo kamu sendiri gimana sih caranya supaya enggak terjebak dengan ending yang sama dan penyesalan yang sama?  Kadang tuh ya, kalo udah ngerasa salah ambil keputusan suka benci sama diri sendiri. Selalu mempertanyakan kenapa sampe seperti ini,  berakhir seperti ini, kenapa nggak seberuntung orang lain yang kalo ngambil keputusan atau langkah selalu be

Hujan Pembawa Kenangan

Rintik nya menyerang bumi bertubi-tubi. Seolah menyuarakan rindu yang lama terbendung. Aku termenung, menikmati butir demi butir air yang menyentuh halus wajahku. Membawa ku berkelana kedalam kisah masa lalu. Aku terdiam kaku,  bagaikan tugu patung pahlawan. Merasakan setiap tetesan air dengan khidmat. Sembari memejamkan  mata dan mulai mengingat masa itu,  masa dimana saat kita bercanda bersama di bawah riuhnya air hujan. Kamu tertawa, karena bahagia. Sementara aku tersenyum karena melihatmu tertawa.  Dengan tenang kau berkata "aku menyukai hujan".  Kemudian menatapku sembari tersenyum "terlebih saat bersamamu,   aku semakin menyukainya". Kau tau?  Kata yang hanya terdiri dari sepuluh kata itu mampu membuatku melayang setinggi-tingginya. Seperti ada kupu-kupu yang menggelitiki perut, serasa berbaring di taman yang penuh dengan bunga indah. 

Tangisan Tengah Malam

Di bawah cahaya rembulan yang redup. Kesunyian malam mendominasi hanya ada suara jangkrik pemecah kesunyian berusaha  menjadi sosok penghibur malam yang tengah temaram. Aku meratap kaku, kosong tak terbatas. Entah apa yang merasuku pikirku. Tertinggal jauh,  sendirian,  tak pantas, menyedihkan, bahkan mungkin menjijikan. Aku menangis dalam diam, entah apa yang menjadi alasan air mata itu meluncur begitu saja hatiku tiba-tiba sesak, sakit. Menangis keras, ingin ku berteriak menumpahkan segala rasa yang bersemayam dalam diri. Aku menangis tengah malam dalam kesunyian.  Hanya gemercik air kolam yang menjadi musik malam. Udara begitu dingin menandakan bahwa manusia tengah terlelap dengab mimpi indahnya masing-masing. Berbeda dengan diriku yang masih terjaga, enggan menutup mata. Takut jika besok yang menantiku adalah sebuah duka tak di sangka-sangka.

Rasa Sakit, Kecewa, Cape, Penyesalan Berbaur Menyatu

Rasa sakit yang di terima saat dimana aku harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan,  keluarga,  teman dan keadaan. Kecewa, saat dimana segala keinginan yang sudah di tuliskan sedemikian rupa tak bisa tercapai bahkan untuk memberi penghargaan kepada  orang tersayang pun belum mampu.  Cape,  saat aku harus berusaha menyesuaikan diri dengan orang-orang yang tak ku mengeri dan aku di paksa untuk mengerti. Saat aku berpura-pura mampu padahal tak mampu,  saat aku berusaha sempurna nyatanya tak sesempurna itu,  saat aku harus  merelakan ragaku lelah hanya demi ingin terlihat berkesan di mata orang lain.  Menyesal,  saat di mana aku tak mengikuti keinginan hati,  tak memberi  kesempatan diri sendiri untuk menjadi diri sendiri.  Ya, aku setuju dengan orang yang berkata bahwa memahami sesorang itu sulit dan aku membuktikannya itu benar-benar sulit, terlebih orang itu kerasa kepala dan seseorang itu adalah aku.  Ya aku,  diriku sendiri. Sulit rasanya ketika ingin mengenal diri s

Sebuah Langkah Mencintai Diri Sendiri|Surat Dari Raga Untuk Jiwa

Teruntuk jiwaku,  ini untuk kesekian kalinya aku menyadarkanmu untuk melepaskan segala hal yang mengikat. Jiwaku, ragamu memohon kali ini tolong dengarkanlah,  dengar segala keluh kesahnya,  dengarkan segala keinginannya, rasakan segala rasa sakitnya agar kau tau bagaimana keadaanya sekarang. Jiwaku, baikan ya. Yuk,  berdamai dengan raga, keadaan, dan masa lalu. Jangan terlalu mengikuti kata nafsu karena seleranya terlalu tinggi kamu gak akan kuat untuk mengimbanginya.  Jiwaku,  berdamai yak. Raga sudah terlalu lelah mengikuti semua keinginanmu.  Mari kita beristirahat barang sejenak saja.   Jiwaku,  aku memohon untuk ragaku.  Berhenti memberi racun candu nonton drama,  berhenti memprovokasi nya untuk bergadang,  berhenti mengajaknya bermain-main dengan pikiran.  Jiwaku,  raga sudah lelah. Sudah tidak sanggup lagi memenuhi segala tuntutanmu.  Aku juga perlu istirahat. Jiwaku,  untuk sekarang sengarkanlah suara ragamu ini.  Raga

Sebuah Langkah Mencintai Diri Sendiri| Surat Cinta Untuk Aku

Dear diriku tersayang... Semangat ya, jangan mau kalah sama keadaan. Jangan hanya karena keadaan tak memihakmu kamu menyerah,  jangan hanya apa yang kamu inginkan belum ada dalam genggaman kamu mundur, jangan ya.  Aku ingin kamu kuat.  Kuat menghadapi segala sesuatu yang terjadi. Kamu pasti bisa menghilangkan perasaan dan perbedaan itu.  Yakini bahwa kamu unik, kamu langka tak sama dengan orang lain.  Kamu harus bisa menunjukkan bahwa dalam diri kamu ada sesuatu hal yang luar biasa dalam diri kamu. Tunjukan pada orang yang selama ini memandang jamu lemah, kamu bisa mengalahkannya Tak apa sekarang orang lain tak melihatmu tetaplah jadi diri sendiri  dan apa adanya.  Syukuri apa yang kamu bisa dan miliki karena apa yang saat ini ada pada diri kamu belum tentu ada di orang lain.  Teruntuk diriku terima kasih,  sejauh ini kamu mau berjuang bahkan bertahan. Terima kasih, karena sudah menjadi sosok yang kuat.  Terima kasih atas semua pencapaianmu dan kurangin ya begadang dan over

Januari Kelabu

Ku kira Januari ku akan indah dengan cerita-cerita bahagia.  Nyatanya tetap sama penuh luka.  75% dari 100% isinya hanya perihal luka dan kecewa. Semangat akan hak baru itu hanya menggebu di tanggal satu selebihnya hanya menjadi kelabu.  Resolusi 2021 itu hanya menjadi kiasan, memenuhi catatan dengan harapan-harapan yang belum tentu terrealisasikaan. Tapi itu lebih baik dari pada tak ada tujuan. Kegelisahan,  kekecewaan, kesedihan sudah menjadi teman setia setiap malam yang kian hari semakin mengakar dalam hati,  tak terima atas kegagalan yang datang menghampiri. Aku menangis dalam diam menikmati setiap luka hatu yang menggerogoti kian dalam. Kelabu, ya januariku kelabu.. Semoga di bulan Februari nanti lekas membaik. 

Kamu Punya Apa, Yang Harus Di Banggain?

Kamu punya apa sih,  yang harus di banggain? Punya uang banyak,  rupa yang menawan, otak pintar? Hyyy saudaraku, jangan terlalu sombong ya.  Gimana kalo ternyata apa yang kamu punya,  apa yang menjadi kebanggaan kamu itu sama Allah  diambil tiba-tiba.  Kamu bisa apa? Sejatinya,  kamu dan aku sama-sama manusia. Terlahir nggak bawa apa-apa,  nanti kalo mati juga gak akan bawa apa-apa. Kecuali,  amal.  Kamu makan nasi, aku juga makan nasi, kamu minum aku juga minum,  kamu tidur aku juga tidur.  Lihat sama kan?  Mau tau apa yang menjadi pembedanya?...  Yang menjadi pembedanya itu adalah akhlak, kamu ini bisa di bilang orang yang berpendidikan, punya gelar tinggi,  lebih dewasa,  tapi sayang gak ada akhlak.  Hanya sekedar tau bagaimana cara menghargai orang lain saja kamu nggak tau,  tapi kamu sendiri mau dihargai sama orang lain.  Tau cara memperlakukan baik aja kamu nggak tau,  tapi diri sendiri mau diperlakukan dengan baik.  Kalo kamu mau di hargai sama orang lain,  ya

Menghilangkan Rasa Malas Ala Drie:)

Menghilangkan Rasa Malas Ala Drie:) Hallo Dear: Hmmm mau bahas apa nie?  Apa sesuai dengan judul,  cara menghilangkan rasa malas?  Kayak yang rajin aja xixixix.. Elah gak papa kali ya, kali-kali ngebahas hal yang kayak gini.  Karena aku yakin sih apa yang aku rasain pasti sama orang lain juga ngerasain ya minimal sama lah pernah ngalamin. Misalnya males gitu,  disini males yang di maksud banyak macamnya kayak misalkan malas mandi,  malas makan,  malas keluar,  malas belajar dan malas-malas lainnya. Malas mandi,  emang dasarnya manusia rasa malasnya udah melekat sampe keakar-akar.  Buat mandi aja itu perlu 1-2 jam buat ngumpulin niatnya atau mungkin seharian dan ujung-ujungnya gak mandi karena keburu sore dan dingin.      by: https://pin.it/1CpXaZ2 Males makan,  karena gak mood buat makan takut gendut, takut tambah lemaknya, atau karena sekedar males beranjak karena udah pw. Gustii cuman buat ngelangkah dari kamar kedapur aja males nya kadang minta ampun.  M

Buat Mie Pedas Ala Madam Penghilang Bucin

Buat Mie Pedas Ala Madam Penghilang Bucin Hallo Dear: Sebelumnya nie selamat tahun baru 2021, semoga harapan teman-teman di tahun ini terkabulkan dan bisa menemukan jati diri.  Itu sih salah satu harapanku juga hehe. Januari katanya itu bulan yang biasanya musim hujan. Dan banyak orang yang mengidentikkan hujan dengan kenangan,  padahal bukan kenangan ya, genangan kali wkwkwkwk. Biasanya di tempatku hujan akan turun setelah dzuhur,  dan itu sudah menjadi otomatis untuk selalu siap siaga untuk menjait jemuran karena takut kehujanan. Kalo udah kehujan,  sia-sia dong dari pagi di jemur supaya kering dan tiba-tiba basah lagi karena hujan dadakan.  Jadi sebelum hujan itu turun aku sudah siap siaga menjait semua jemuran, karena gak mau kena resiko buat nunggu baju kering satu hari lagi keburu bau apek. Oke,  gak akan banyak basa-basi aku mau saranin nie yang suka makan-makan saat dirumah apa lagi saat hujan buat nemenin kejombloannya,  ciahhh ketahuan jomblo hahha.  Dan kebetulan hari in

Tentang Aku

  Hai, aku indri dan kalian bisa panggil aku apa aja. Tapi rata-rata semua temanku memanggil ku indri, Bu indri, Drie, Ndri atau apapun itu terserah. Selama aku nyaman dengan nama itu it's okay no problem. Jadi, aku katakan selamat datang buat kalian yang berkunjung di blog ini, semoga selalu sehat serta selalu banyak kuota juga biar kalian sering-sering mampir kesini heheh. Aku sengaja buat blog ini. Ya, karena emang udah jadi keinginan aku sejak dulu buat punya blog sendiri. Ya meskipun sekarang udah ada blog dan isinya masih nyeleneh kesana-kemari ya ga papa lah, orang blog aku sendiri ini. Jadi, bebas buat nulis apa aja. Emang pada dasarnya aku buat blog ini tuh, khusus buat nuangin segala hal apa saja yang ada dalam pikiran aku. Jadi ya, pasti isi dari blog ini tuh random kesana- kemari tak tentu arah wkwkw. Tapi, gak papa, buat ke depannya inshaAllah bakal aku perbaiki, supaya lebih terstruktur dan nyaman juga buat nyari apa saja yang ada di sini. Aku kepikiran buat ngembangi

Hari ibu bagiku..

Hallo Dear , Hari ini adalah hari spesial, karena apa?  Karena hari ini adalah hari ibu. Hari dimana banyak sekali orang-orang yang mengungkapkan rasa sayang yang melalui berbagai media, entah itu berbentuk vidio, poto dengan caption, puisi, atau hanya sekedar emot ❤️ juga ada. Sudah sejak dari tadi pagi bahkan mungkin dari subuh atau ada juga yang dari tengah malam tepat pada pukul 00.00 sudah mulai mengepost postingan yang penuh dengan kata-kata kasih sayang.  Ingin menunjukan sekaligus mengucapkan selamat pada sosok malaikat yang selama ini selalu menjadi tameng untuk anaknya. Lalu aku sendiri apakah aku melakukan hal yang serupa?  Tentu saja tidak,  kenapa,  entahlah aku tidak tau.  Rasanya jika hanya melalui kata-kata aku tak yakin jika itu benar-benar tulus dari hatiku gitu.  Aku gak mau post hanya karena ingin ikut-ikutan seperti yang lain dan ahkk ya sudahlah tak usah dipikirkan kanapa aku tak mengucapkan selamat hari ibu.  Karena aku punya cara tersendiri,  bisa jadi melalu

Ketika Pikirku Kacau

Hallo Dear: Hari ini pikiranku kacau. Menerawang tak tentu arah, kecemasan yang mendominasi dan kehampaan diri yang tak kunjung ku mengerti. Aku tak tau apa yang sebenarnya aku cari dalam hidup, apa arti sebenarnya makna hidup. Aku tidak tau. Sejauh ini aku hanya bisa tersesat dalam fantasi yang ku buat sendiri. Aku hampir tak bisa membedakan mana ilusi dan mana nyata. Aku tak bisa keluar dari hal ini, kegelapan seolah memeluku dalam, dan tak mengijinkan aku untuk bertemu dengan terang. Jujur saja aku takut. Tapi ketakutannku tak bisa aku jelaskan dengan kata-kata, sangat sulit untuk di ungkapkan. Padahal aku ingin berbagi ketakutanku dan berharap akan ada orang yang mau membantuku keluar dari ketakutan ini. Aku benar-benar tak mengerti dengan diriku sendiri. Apa yang sebenarnya aku inginkan, ingin menjadi seperti apa dan bagaimana aku akan menjalankan hidup. Hidupku abu-abu antara hitam dan putih bersama menjadi satu, entah aku akan menjadi bagian hitam ataupun menjadi bag