Skip to main content

Apapun Pekerjaannya Semoga Senantiasa Menjadi Berkah


"Apapun Pekerjaannya,  Semoga Senantiasa Menjadi Berkah" 

Pagi-pagi saya sudah dimintai tolong untuk mengambil uang di ATM. Memang sudah biasa saya menjadi orang yang menerima jasa pengambilan uang (hehe ya lumayan buat nambah-nambah uang jajan). Dengan sedikit malas saya menyimpan sapu dari tangan saya karena saat itu saya akan menyapu halaman rumah, di tambah masih pagi dan udara masih dingin. Dengan segera saya bersiap-siap dan tak lupa juga menanyakan jumlah nominal uang yang harus saya ambil. 

Tadinya saya akan pergi sendiri, tapi karena ada adik sepupu saya ya sudah saya memutuskan untuk membawanya saja karena itung-itung menemani di perjalanan. 

Langit pagi begitu cerah dan sang surya nersinar dengan ceria di balik timur, saya lupa kalo ternya hari ini adalah hari  minggu jadi di sepanjang jalan saya menemukan banyak orang yang tengah berolah raga. Mereka sangat rutin sekali berolahraga di bandingkan saya yang hanya sesekali wkwkwk.

Di tenah perjalanan saya melihat ada bapak-bapak dengan karung kecil di tangan kirinya dan pengait besi di tangan kanannya untuk mengambil aqua bekas, saya merasa simpati pagi-pagi sekali bapak tua itu harus sudah menacari aqua bekas guna di jual atau di tukarkan. Jadi inget bapak dan abah saya di rumah,  dulu bapak juga pergi bkerja pagi-pagi sekali bajkan sebelum matahari terbit sudah berangkat dengan jaket tebal kesangannya. Dan abah juga sudah bersiap untuk pergi ke kebun dengan membawa lodong bambu (tempat untuk mengambil air gula aren yang nantinya di olah menjadi gula merah)  biasany abah terlebih dulu akan pergi mengambil lodong kemudia nanti akan di lanjutkan mencari rumput. 

Saya berpikir, apakah itu lelah? Ya tentu saja itu lelah, saya yakin dalam lubuk hatinya ingin rasanya mereka beristirahat tapi mau bagaimana lagi keadaan yang memaksanya. 

Ketika saya melaniutkan perjalanan kembali saya jumpai ibu-ibu yang tengah bersandar di tembok, dengan keadaan yang sama tangan kiri memegang karung dan tangan kanan memegang pengait. Dengan jaket lusuh warna merah dan kerudung warna ungu berhasil menampakaan wajah lelahnya. Keriput di wajahnya membuktikan bahwa dia telah bekerja keras. Saya jadi ingat ibu saya yang sekarang terpisah jarak sangat jauh dengan saya. Ibu saya selalu bilang bahwa dia baik-baik saja dan pekerjaan yang ia lakukan juga sangat ringan. Keadaan yabg sebenernya siapa yang tau. 

seorang ibu itu pandai berbohong, ibu bilang kepada sang anak bahwa dia tidak lelah nyatanya dia ingin sekali beristirahat, ibu bilang dia baik-baik saja nyatanya rasa sakit di sekujur tubuh rengkuhnya, ibu bilang dia tidak lapar nyatanya dia rela menahan kelaparan. Kebohongan ibu itu dia lakukan demi kebahagiaan anak-anaknya. 

Kemudian saya melanjutkan perjalanan kembali, kali ini yang saya lihat adalah bapak-bapak dan sepeda tuanya bermuatan dua karung aqua bekas di tuntunya dengan tangan kasarnya menyusuri pinghiran jalan raya sembari mencari tempat sampah. Topi lusuhnya, tangan kuatnya, celana komprangnya, dan sepatu yang hampir memudar warnanya. Itu semua adalah teman dan pakaian ternyamannya.

Setelah saya selesai menyelesaikan urusan saya, sebelum pulang saya membeli bubur terlebih dahulu di pinggir jalan. Dan secara kebetulan bapak-bapak yang tadi membawa sepedah itu tepat berada beberapa meter dari tempat saya membeli bubur,  tangannya dengan lincah memilah-milah rongsokan yang tercampur sampah. 

"pak tidakkah kau lelah, pagi-pagi kau sudah harus pergi berkelana di dunia yang keras ini dan sore hari kau harus sudah pulang dari perjalanan berkelana. Jika kau kalah mungkin tak akan mendapatkan apa-apa, maka dari itu harus berjuang agar bisa menjadi pemenang "

" Apapun pekerjaannya semoga senantiasa menjadi berkah"

Comments

Mungkin kamu suka:

Kenapa Sebuah Jam tangan bisa seharga Jutaan bahkan Miliaran rupiah Rolex, Patek philippe, swiss

Kenapa hanya sebuah jam tangan bisa semahal itu? Hingga ratusan juta. Beberapa minggu lalu saya melihat salah satu vidio kumpulan vidio tiktok yang lagi rame di facebook. Salah satu vidio yang membuat saya tertarik adalah vidio dengan username @Indrakenz, kalian pasti tau dong dia siapa? Pastilah sudah tak asing lagi dengan nama itu. Namanya yang akhir-akhir ini sering muncul di layar beranda sosial media kalian (mungkin, karena di beranda saya dia sering muncul). Orang bilang dia sultan. Setelah saya melihat dan telusuri lebih dalam lagi ternyata emang benar dia sultan hehe.  Karena, cara dia membuat vidio atau menyampaikan ekspresinya dalam akun tik tok pribadinya tak jarang banyak netizen yang gemas dengan tingkah sosok sultan tersebut. Karena terkesan pamer dan sombong dengan kekayaan yang dia punya.Tapi akhir-akhir ini banyak juga yang bilang kalo sosok Indra ini adalah salah satu panutan untuk terus berusaha dalam menggapai kesuksesan. Dalam vidionya terkadang sering

Maaf ya saya jadi berharap banyak

Salahnya saya selalu menyandarkan harapan pada sesuatu. Lebih seringnya pada orang, bahkan ke orang yang baru saya temui pun saya sering menggantungkan harapan dipundaknya. Besar harapan bahwa mereka yang saya gantungi harapan bisa memenuhi harapan-harapan saya. Ternyata tetap saja epilognya kalau menyandarkan harapan pada seseorang itu akan sad ending atau berakhir tidak baik. Karena salah tempat menggantungkan harapan. Satu-satunya tempat yang paling tepat untuk menggantungkan harapa-harapan kita adalah hanya kepada Allah SWT. Allah tempat bergantung atas segala sesuatu. Di jamin deh enggak bakal kecewa. Saya juga sedang berharap banyak, pada seseorang yang tidak sengaja saya temui entah bagaimana memulainya kita terhubung. Saya seperti biasa tidak bisa mengontrol kadar harapan saya, saya selalu membubuhi dia di balik bayangannya harapan yang tinggi. Pada akhirnya ketika hal-hal yang saya harapkan tidak sesuai, saya berakhir kecewa. Sebelum melanjutkan harapan-harapan saya, saya berp

Minta Tolong

|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari projek pembiasaan menulis di bulan Februari. 29 hari penuh cerita| Hai. Hari ini ada yang harus kulakukan yaitu followup surat permohonan bantuan piala dan kesedian sambutan kepada bapak Bupati Cianjur untuk acara Ngamumule Budaya Sunda yang diajukan jum'at lalu (26/01/24). Ternyata setelah dikonfirmasi lebih lanjut suratnya masih dalam tahap proses. Jadi, kemungkinan 1-2 hari kedepan kita ke Pemda  lagi. Sebelum berangkat atau mungkin sedari semalam aku memikirkan hal apa yang harus kulakukan setelah dari Pemda atau kemana baiknya aku pergi? Diam di pedestrian sembari menikmati roti dan lalu lalang kendaraan, jalan-jalan di sepanjang trotoar, ke pasar meski hanya sekedar lihat-lihat, menelusuri Pemda, mejeng di alun-alun atau ke Pusda? Pilihanku jatuh ke opsi terakhir yaitu, Pusda. Aku enggak bawa Blacky (motor yang biasa kupakai), pagi tadi berangkat dianterin. Sebelum benar-benar keluar dari Pemda aku memikirk

Cerpen horor| Misteri jendela kamar

  Misteri Jendela Kamar Oke, aku akan menceritakan kisahku. Mungkin ini cerita pertamaku tentang hal yang berbau mistis aku yang baru mengalaminya pertama kali agak sedikit merinding dan takut. Oke, aku akan mulai menceritakannya.        Ada kejadian janggal di rumahku, kejadian janggal itu sering terjadi setelah mamah aku memutuskan untuk  bekerja dan meninggalkan aku bersama adik ku. Ya aku biasa tinggal di rumah berdua bersama adiku, tapi terkadang adiku menginap bersama temannya sehingga aku sendirian. Aku bisa saja menginap di rumah nenek ku yang tak jauh dari rumah hanya terhalang tiga rumah (cukup dekat bukan?) Tapi karena aku malas untuk keluar ya sudah aku di rumah saja ditemani oleh musik yang melantun dari handhpone. Bisa di bilang aku orangnya pemberani (๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚sombong amat) aku nggak percaya sama yang namanya hantu, pocong atau apapun lah itu namanya, aku sama sekali gak percaya. Meskipun banyak orang yang bilang kalo malam2 itu sering ada hal ini-hal itu tapi

Cakue Special untuk Sehan

Penawaran Pertama Mau saya belikan cakue?, kebetulan saya lagi mampir jajan dulu 17.54 Tawarku melalui pesan singkat yang sengaja kirim. Entah, ketika aku mengetik penawaran itu rasanya sedikit hm.. malu? Sekaligus senang. Karena dengan sedikit keberanian yang kupunya, akhirnya aku bisa menawarinya jajanan favoritku. Status di bawah nama kontak itu berubah menjadi mengetik, menandakan dia sedang mengetik untuk membalas pesan yang kukirimkan. Aku dengan harap cemas memperhatikan status mengetik itu. Aku tidak sabar menunggu balasannya. Enggak 17.56 Singkat, jelas dan padat. Sial. Sebenanya jawaban yang dia berikan cukup membuat aku tersadar, bahwa kita sejauh itu. Aku tidak sedekat itu untuk menawari apa yang ingin aku beli. Sedikit memutar otak, kutemukan jawaban yang pas  untuk mengalihkan perasaan ngenesku karena tawaran ditolak. Kalaupun mau juga beli sendiri sih wkwk 17.56 Jawabku agar penawaran yang sebelumnya terkesan sekedar basa-basi. Dia menjawab. Tuh kan, udah ketebak bakal k

4 Alasan Saya Malas Update Blog

Hallo, ini Drie. Hari ini saya tidak sengaja melihat update-an di laman facebook Kumpulan Emak-Emak Blogger tentang blog challenge satu hari satu post, dalam rangka menyambut hari Blogger yang jatuh pada 27 Oktober nanti. Setelah saya cermati, ternyata saya tertarik untuk mengikuti challenge tersebut. Kebetulan saya memang sedang mengkomitmenkan diri untuk konsisten menulis lagi, untuk mencairkan kebekuan kata dalam otak saya, kekakuan saya dalam menulis dan keasiangan saya dengan cerita. Challenge ini akan saya jadikan sebagai pemantik untuk menulis dan aktif lagi ngeblog, agar ‘rumah’ tempat saya menumpahkan cerita kembali lagi hidup dan terisi. Blog challenge ini akan dilaksanakan mulai dari 19 Oktober s.d 25 Oktober dengan tema berbeda setiap harinya. Tentunya ini akan menjadi tantangan tersendiri buat saya, dan semoga saya bisa berkomitmen hehehe. Bisa lah ya? Cuman 7 hari aja kok . Mari kita lihat, Drie semoga kamu berhasil. Tulisan pertama ini akan membahas men

Hal-hal yang saya sadari ketika tidak menulis

|Terima kasih sudah berkunjung. Ini merupakan bagian dari project pembiasaan diri menulis, jadi selamat berkelana| Hi, Sudah lima hari saya enggak menulis untuk melaporkan kegiatan atau perasaan saya. Dan saya menyesal karena pikiran saya tidak tertuang dengan baik. Saya telah membiarkannya menumpuk dalam kepala hingga rasanya ingin pecah. Lima hari ini kepala saya penuh dengan kemarahan-kemarahan kecil yang sengaja saya sembunyikan, rasa kecewa yang entah bagaimana hinggap di kepala (lagi), rasa sedih yang kembali mengkungkungi hati dan rasa takut yang menjelma bayangan senantiasa memeluk jiwa. Saya kembali terlena oleh luka-luka dan rasa takut dari masa lalu. Saya kembali terjebak pada pikiran-pikiran keraguan hingga saya ingin berhenti dan menyerah. Melihat diri seperti itu, saya merenung dan berusaha menganalisis perasaan yang dirasakan dan tetap menjaga kesadaran agar tetap bisa mengendalikan diri. Hal-hal yang tidak saya tulis adalah hal-hal yang saya selalu lari darinya. Keti