Terhitung sejak hari itu, hari dimana aku pertama kali bertemu dengannya dan pertama kali juga dia membayarkan ongkosku aku belum bertemu dengannya lagi. Ini sudah hari ke lima, aku berharap bisa bertemu dengannya. Harapan dan semangat yang besar perlahan mulai melebur, aku sudah tak terlalu antusias lagi dibandingkan empat hari sebelumnya. Kenyataan seolah-olah memberitahuku kemungkinan terkecil untuk bertemu dengannya. Orang yang tak sengaja satu angkot dan membuatku langsung jatuh hati. Sial, dia terlalu menarik. "Belum ketemu juga Ra" tanya Neni, teman satu arah, sebangku, se-visi dan misi. Aku menceritakan semuanya pada Neni, pertemuan itu, ongkos angkot itu dan usahaku untuk menemukannya. Dia menjadi saksi bagaimana aku semangat dan mengiklarkan bahwa aku akan menemukanmya, mengucapkam terima kasih dan menanyakan namanya. "Belum Nen" , Jawabku dengan lesu. Demi anak kucing penghuni sekolah, aku beneran kehilangan semangatku. "Mungkin emang...
Tentang segala hal rumit dari pikiran